Larkins membayar USD350 atau sekitar Rp4,9 juta untuk acara yang digelar Lamar.
Dia lalu menghubungi manajer Lamar via surat elektronik untuk mendapat kesempatan berjumpa secara khusus dengan sang idola selama tiga menit.
Disebutkan Larkins, manajer Lamar, Dave Free, membalas surat elektronik tersebut dengan menawarkan biaya tambahan USD10 ribu.
Setelah itu, Larkins berupaya terus menerus mengontak manajemen Lamar. Namun, yang diterima Larkins justru repons negatif.
Disitat NME, Kamis (10/12/2015), dia dilarang hadir ke acara meet & greet dan uang tiketnya sebesar USD350 akan dikembalikan.
Larkins lantas menempuh jalur hukum dan menuntut biaya ganti rugi sebesar USD1 juta (Rp14 miliar).
Alasan gugatannya adalah penolakan dari manajemen Lamar membuat dirinya mengalami kesedihan mendalam. Selain itu, dia juga menuding manajer Lamar arogan dan berperilaku buruk.
Meski menuntut, Larkins tetap menganggap bahwa Lamar adalah penyanyi rap terbesar sepanjang masa, yang setara dengan Tupac.
Sejauh ini, belum ada tanggapan dari pihak Lamar terkait tuntutan yang diajukan Larkins.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id