Isyana Sarasvati, penyanyi solo pendatang baru bisa dibilang hadir dengan sesuatu yang beda dan menyegarkan.
Perempuan 22 tahun itu memiliki kemampuan musikalitas yang luar biasa, dan segala kelebihan yang didambakan laki-laki tersemat pada perempuan.
Cantik, pandai bernyanyi, cerdas, menguasai lebih dari tiga instrumen musik, dan memiliki latar pendidikan yang mengagumkan.
Singkatnya, Isyana adalah sosok yang memenuhi segala kriteria untuk menjadi bintang.

Sony Music Entertainment Indonesia bersama Hayden Bell, A&R Sony Music Asia Pacific, justru yang menyambangi kediaman Isyana untuk meminangnya.
"Kami berkenalan setahun lalu. Kami datang ke Isyana dengan Hayden Bell dan diskusi, antara isyana, Sony dan Hayden terus komunikasi sejak saat itu," kata Managing Director Sony Music Entertainment Indonesia Alex Sancaya, yang ditemui di Kawasan Niaga Terpadu Sudirman, Jakarta, Rabu (25/11/2015).
Pesona Isyana bukan hanya soal dia pandai bernyanyi dan berparas cantik. Isyana adalah juara tiga kali Grand Prix Asia Pacific Electone Festival di tahun 2005, 2008, dan 2011.
Belum cukup sampai di situ, Isyana juga berprestasi di bidang piano dan menyanyi opera dengan karakter suara soprano. Tidak main-main, prestasi menyanyi opera yang diraih Isyana adalah tingkat internasional.
Salah satunya, Isyana dianugerahi Gold Certificate, 5th Bangkok Opera Foundation Singing Competition di Bangkok, Thailand, pada 2013.
Rasanya, sulit menelusuri latar belakang penyanyi solo Indonesia yang pernah terjun di industri dengan latar belakang prestasi di bidang musik yang begitu memukau. Terlebih dengan penguasaan instrumen yang baik.
Tentu ini adalah fenomena baru di industri musik Indonesia, mengingat jarang ada penyanyi solo perempuan yang menggarap hampir keseluruhan musik dan lagunya sendiri.
Pada usia 16 tahun, Isyana sudah mendapatkan beasiswa dari pemerintah Singapura untuk menempuh pendidikan di Nanyang Academy of Fine Arts. Isyana meraih gelar Diploma in Music Performance tahun 2013.
Isyana kembali meraih beasiswa penuh untuk studi di Royal College of Music, London, Inggris. Hasilnya mengagumkan. Perempuan kelahiran Bandung itu lulus dengan predikat cumlaude.
Dengan landasan musik klasik yang kuat, sebenarnya apa yang dilakukan Isyana di industri adalah eksplorasi.
Isyana berusaha mencampurkan kecintaannya pada musik klasik dengan musik pop dan R&B, agar lebih akrab didengar. Hasilnya adalah sebuah album berisi 10 lagu, yang diberi tajuk Explore!
Pentas yang Memikat
Pada Rabu (25/11/2015), Isyana menggelar konser mini terbatas di gedung Energy Building, SCBD, Jakarta. Dalam pertunjukan enam lagu itu, Isyana seolah memperkenalkan cetak biru aksi panggungnya.

(Foto:Metrotvnews.com/Agustinus Shindu A)
Satu kata yang bisa merangkum konser mini perdana Isyana selepas merilis album itu, pesona!
Isyana terlihat sebagai sosok yang cerdas dalam mengemas penampilan panggungnya. Dia membuka konser dengan lagu opera klasik yang dinyanyikan dengan baik, tapi juga santai.
Beberapa adegan drama Isyana lakukan di atas panggung, melibatkan para musisi pendukungnya. Pentas itu benar-benar menunjukkan sisi lain Isyana di samping Keep Being You dan Tetap Dalam Jiwa.
Saat ditanya awak media perihal menyelipkan unsur opera dalam penampilannya, Isyana tidak menampik bahwa hal itu bagian dari mengenalkan kepada publik dari mana dirinya berasal.
"Mungkin bisa dibilang mempertahankan idealisme. Aku lahir dari sini. Aku enggak akan melupakan musik klasik. Passion aku, jiwa aku, karakter aku eksploratif, dan ada sedikit klasik," kata Isyana.
Peluncuran album perdana dan konser mini itu adalah babak baru dalam perjalanan musik Isyana. Seorang yang mengaku introvert dan merasa nyaman berkomunikasi lewat bahasa musik.
Seperti pepatah-pepatah klasik pada umumnya, "Tidak ada jalan pintas menuju kesuksesan," rasanya pantas Isyana menjadi bintang. Mengingat dirinya sudah memulai perjalanan di dunia musik sejak usia empat tahun.
"Aku memang bertekad passion-nya di musik. Aku merasa passion aku sejak kecil di musik. Sehari sejak kecil, bisa pegang alat musik tujuh jam setiap hari tanpa henti. Akhirnya, aku ke universitas belajar musik. Memilih musik sebagai profesi, bukan hanya hobi," jelas Isyana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News