Paper Heart (Foto: instagram)
Paper Heart (Foto: instagram)

Perjuangan Mencari Kebebasan di Lagu Baru Paper Heart

Elang Riki Yanuar • 23 September 2023 17:03
Jakarta: Band Paper Heart membuktikan keseriusannya mengarungi industri musik Indonesia. Uni pop alternatif asal Tangerang Selatan ini merilis dua single sekaligus berjudul "All Done" dan "In Pain".
 
Band yang beranggotakan Mikael Andamadan Riswoyo (Gitar), Salvy (Vokal), Chiko (Bass) dan Hanin (Drum) coba mengemas lagu bertema sedih taapi dengan irama riang di lagu "All Done". Lagu ini bercerita tentang cinta yang terpisah karena beda cara pandang.
 
“All Done menceritakan seseorang laki laki berada di hubungan yang toxic dan akhirnya telah berpisah dengan pasangannya dan merasa jauh lebih bahagia dibandingkan sang perempuan yang masih merengek-rengek untuk menjalin kasih kembali, karena laki laki tersebut merasa bebas dan hubungan sudah sangat pantas berakhir," kata Mikael yang menciptakan lagu "All Done".

"Walaupun liriknya ada sedikit kesan sedih, tapi di sini musiknya saya buat feel-nya jadi lebih fun," lanjjutnya.
 
Sedangkan lagu "In Pain" yan diciptakan Chiko menceritakan tentang seseorang yang terjebak di dalam siklus kehidupan yang suram dan tanpa henti. Sama seperti lagu All Done, lagu "In Pain" dikemas dalam balutan musik rock dengan sedikit sentuhan elektronik. Musiknya coba menggambarkan alur perjuangan dalam mencari kebebasan.
 
"Konsep lirik terinspirasi dari teman saya yang tereksploitasi oleh kantor tempat dia bekerja. Awalnya ia hanya bermimpi untuk dapat bebas dari belenggu kesengsaraan tersebut, namun dengan tekad dan niat untuk hidup yang lebih baik, ia pun berusaha mengambil risiko dan keluar dari siklus tersebut," jelas Chiko.
 
Butuh waktu tiga bulan untuk Peper Heart menyiapkan dua single berbahasa Inggris ini. Lagu ini rupanya sengaja dibuat dalam lirik bahasa Inggris untuk menjamah pendengar lebih luas.
 
"Kami ingin lagu ini bisa dinikmati oleh masyarakat dunia, tidak hanya masyarakat Indonesia. Makanya kami menggunakan Bahasa yang paling banyak digunakan di seluruh dunia yaitu bahasa Inggris,” jelas Mikael lagi.
 
"Ini bukan untuk gaya-gayaan ya, tetapi untuk sebuah cita cita bessar. Kita semua yakin bahwa masyarakat Indonesia Indonesia ini sudah sangat cerdas, jadi  saya pikir paham dengan Bahasa Inggris," kata Silvy.
 
Sementara itu. Irish Blackmore selaku produser mengaku yakin dengan talenta yang dimiliki Paper Heart. Dengan usia personelnya yang masih muda, Irish yakin mereka masih bisa berkembang secara musikal.
 
"Menurut saya mereka ini punya kemauan dan kemampuan yang bagus untuk bersaing secara sehat di industri musik Indonesia. Semoga Paper Heart bisa menjadi Idola baru bagi pecinta music Tanah Air," tutupnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ELG)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan