Orkes Moral Pengantar Minum Racun (PMR). (Foto: MI/IMMANUEL ANTONIUS)
Orkes Moral Pengantar Minum Racun (PMR). (Foto: MI/IMMANUEL ANTONIUS)

Mini Album Jadi Titik Balik Orkes Moral PMR

Rendy Renuki H • 25 September 2015 22:44
medcom.id, Jakarta: Siapa tak kenal dengan grup Orkes Moral Pengantar Minum Racun (PMR) yang dimotori pedangdut Jhonny Iskandar. Bersama Pancaran Sinar Petromaks (PSP), PMR menjadi pelopor orkes dangdut yang dikemas secara jenaka di era 1980-an.
 
Lama tak mendengar kabar mereka, ternyata PMR baru saja rampung merilis mini album Oktober lalu. Album berjudul "Orkeslah Kalau Begitar" yang bermaterikan empat lagu ini kembali menjadi sebuah 'taman bermain' bagi para anggotanya.
 
Budi Padukone, gitaris PMR membocorkan sedikit kisah perjalanan titik balik mereka saat ini di album tersebut. "Rutinitas wajib PMR kini latihan sebulan dua kali. Kita juga baru ngeluarin mini album, sebagai titik balik PMR sebelum merilis album keempat kami," tutur pemilik nama asli Budi Santoso saat ditemui Metrotvnews.com usai mengisi acara di kantor Media Indonesia yang disaksikan karyawan Media Grup, Jumat (25/9/2015).

Dalam album tersebut, grup yang digawangi Jhonny Iskandar (vokal, suling, harmonisir), Yuri Mahippal (mandolin, cuk, vokal), Budi Padukone (gitar, vokal), Imma Maranaan (bass, vokal), Harry Muka Kapur (gendang, vokal), dan Adjie Ceti Bahadur Syah (tamborin, perkusi, vokal) menganransemen sejumlah lagu band lain.
 
Sebut saja lagu "Cinta Melulu" milik Efek Rumah Kaca dan lagu "Topan (Tato atau Panu)" yang diubah dari lagu "Posesif" milik band Naif. PMR mengaransemen ulang dengan sedikit merubah lirik asli lagu tersebut yang disajikan secara sederhana. Tentu membuat para penikmat musiknya akan dikocok perutnya setelah mendengar lagu ini.
 
Mini Album Jadi Titik Balik Orkes Moral PMR
Orkes Moral Pengantar Minum Racun (PMR) saat tampil di area kantor Media Indonesia (Foto: MTVN/Rendy Renuki H)
 
"Sebetulnya gak niat mau ngacak-ngacak lagu orang, ini cuma ide konyol dari mulut ke mulut. Kita rundingan sama manajemen lagu siapa yang mau digarap, setelah disetujui ya sudah kita jalan. Ke depan, sudah ada juga beberapa band yang minta dibuatkan orkes lagunya," sambung Budi.
 
Budi pun memberi bocoran jika PMR berencana mengeluarkan album keempat mereka di akhir tahun. "Kita mau ngeluarin satu album berisi sekitar 12 lagu. Tunggu aja tanggal mainnya," candanya.
 
Ia pun mengaku PMR belum memiliki progres ke depan. Namun, Budi mengungkapkan selama kawan-kawan bandnya masih ingin berkarya, maka mereka akan terus menghibur masyarakat.
 
"Progres belum ada lagi, tapi saya tetap mau menghibur masyarakat saja. Menghibur lewat berkarya. Sejauh mana masyarakat masih bisa menerima. Selama kami masih bisa berkarya dan diterima ya kami jalan terus. Kan namanya seniman nggak ada istilah pensiun. Masa seniman gantung gitar?" tuturnya sambil tertawa.
 
Saat ditanya soal gaya dandanan panggung mereka, Budi pun berujar sengaja memilih kostum ala band metal. Para personil pun tampaknya masih enggan merubah style mereka saat berpentas di panggung.
 
"Oh tentu dong, dandanan masih metal-metalan begini. Setiap kita mau tampil harus ada yang aneh dan nyentrik. Kalau enggak aneh ya enggak ditengok orang dong," gumamnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(RIZ)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan