Dilansir dari Los Angeles Times, dalam sembilan menit sebanyak 125.000 token ludes terjual, dengan harga masing-masing token dijual sekitar $1 (Rp14.000). Token seperti itu dikenal dengan sebutan NFT (non-fungible token).
Beberapa bulan sejak token Shatner masuk ke pasaran, banyak perusahaan bermunculan untuk membuat kartu koleksi dari potongan pertandingan NBA yang populer. Lalu, para juga artis bergegas untuk memanfaatkannya.
Bahkan, kolase digital karya seniman grafis Mike Winkelmann alias Beeple terjual dalam lelang yang digelar oleh balai lelang Christie seharga $69 juta (Rp993,5 miliar). Karya Beeple itu bertajuk "Everydays - The First 5000 Days", dengan tercapainya harga yang fantastis itu, membuat ekosistem NFT kini makin dilirik.
Kolase digital format Jpeg itu berisi 5.000 gambar yang dibuat hari per hari dan memakan waktu 13 tahun pengerjaan.
Secara garis besar, sistem penjualan karya memanfaatkan ekosistem blockchain menjadi pilihan baru dan jawaban atas masa depan dunia digital.
NFT adalah file digital unik disimpan di jaringan blockchain, dengan setiap perubahan kepemilikan diverifikasi oleh jaringan di seluruh dunia dan masuk ke publik. Token ini tidak dapat dipalsukan karena terdapat tanda tangan seniman yang juga tersimpan dalam blockchain untuk membuktikan keasliannya.
Blockchain sendiri merupakan teknologi yang digunakan sebagai sistem penyimpanan data digital yang terhubung melalui kriptografi. Teknologi ini mencatat transaksi yang dilakukan dengan cryptocurrency, seperti bitcoin dan mata uang kripto lainnya.
Sistem NFT telah lepas landas dalam beberapa minggu terakhir sebagai model pendanaan baru yang menjanjikan untuk seni dan media. Terkait seberapa menjanjikannya, tentu tergantung dari mana informasi tersebut Anda dapatkan.
File NFT tidak berisi karya seni digital, atau klip video, atau kartu Shatner itu sendiri. Ini hanya semacam kontrak, yang menekankan bahwa pemilik NFT ini sebagai pemilik karya. Seperti pasar seni konvensional, banyak yang tertarik untuk membeli token NFT sebagai aset dan investasi. Dengan harapan karya seni yang dibeli harganya akan berangsur naik.
NFT juga dapat digunakan sebagai tiket digital yang tidak dapat dipalsukan untuk acara, atau bahkan catatan kepemilikan untuk penjualan properti. Semua itu sebenarnya merupakan potongan kode yang unik dengan rantai judul yang dapat diverifikasi.
File NFT sendiri bukanlah kartu koleksi dalam wujud fisik, yang mungkin dihargai seseorang karena kelangkaannya dalam proses produksi, historis, atau sekadar ingin melengkapi koleksi. Juga bukan karya seni, apalagi karya seni terkenal dengan reputasi sebagai objek keindahan atau kepentingan sejarah.
Pada kasus file digital yang biasanya dilampirkan ke NFT hari ini, siapa pun dapat menonton sorotan bola basket yang sama kapan saja. Bisa juga menyimpan salinan gambar digital yang sama ke hard drive masing-masing.
Semua yang dilakukan NFT adalah mengotentikasi dan merekam asal NFT itu sendiri, seperti reproduksi edisi terbatas dari sebuah foto. Tetapi ketika objek seni yang dilampirkan ke NFT tersedia secara bebas, tidak ada alasan yang melekat mengapa itu akan memiliki nilai spesial.
Di situlah imajinasi kolektif pasar masuk. Karena tidak memiliki nilai intrinsik, NFT memperkirakan cara seni dan kartu koleksi dapat berfungsi sebagai instrumen keuangan bagi investor.
Kartu itu sendiri tidak berubah, tetapi sebagai kelas aset, mereka menjadi seperti seni rupa. Lebih menarik bagi investor dan spekulan yang mencari penyimpan nilai dan potensi keuntungan.
Terkait NFT, dunia musik juga mulai tertarik dengan sistemnya. Kings of Leon merilis album baru melalui dengan tiga varian yang ditawarkan lewat ekosistem NFT, yaitu album, fasilitas pertunjukan langsung, dan seni tambahan.
Juga Mike Shinoda, personel Linkin Park yang melahirkan firma modal ventura sendiri pada tahun 2015. Ia menjadi salah satu musisi pertama yang meluncurkan single secara paralel dengan NFT pada akhir Februari. Pembeli membayar ribuan dolar untuk salah satu edisi 10 klip berdurasi 75 detik dari lagu "Happy Endings", disertai ilustrasi animasi, dan hasilnya akan disumbangkan ke ArtCenter College of Design di Pasadena.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id