Baru-baru ini, karya lagu dari pria yang memiliki gaya khas rambut lurus terurai hingga bahu itu direkam ulang dengan interpretasi baru dari musisi muda.
Lantas bagaimana Dian memandang musikalitas para anak muda kini?
"Mereka hebat, lebih fresh, karena kita sudah terkontaminasi berbagai macam masalah (di) musik itu sendiri. Mereka bisa membuat sesuatu yang tidak terpikirkan," kata Dian saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Melihat potensi para musisi Indonesia, Dian tidak menampik jika suatu saat banyak musisi Indonesia mampu bersaing secara global. Mendapat pasar di luar Indonesia. Tetapi, tetap ada bekal yang harus dipersiapkan untuk menggapainya.
"Kalau untuk bersaing dengan musisi luar kita harus lebih edukatif, musisi harus belajar teori musik. Karena kalau mau ke luar, kita harus masuk ke ranah teoritis. Harus ada sekolah musik biar enggak asal genjreng. Kita harus tahu format dari basic musik itu sendiri. Karena, kalau enggak bisa (berteori) percuma, enggak ada yang dibaca (partitur). Mereka (industri di luar negeri) juga enggak tahu karena mau baca apa juga," kata Dian memberikan pandangannya.
Dian bersama sejumlah musisi senior seperti Koes Plus, Fariz R.M, dan Daniel Sahuleka, akan menggelar konser "From the Old Time Bes, Jakarta Dekade," 14 November 2014, di Balai Sarbini, Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News