Mereka membawakan "Etai" dan "Dawi", nyanyian pemberi semangat yang dibawakan dengan harmoni vokal yang indah. Penampilan suku Dani di IMEX 2023 diawali dengan memperdengarkan instrumen musik tradisional mereka, pikon.
Pikon terbuat dari sebilah bambu yang dibentuk pipih dengan ukuran sekitar 15 centimeter dengan tali pada bagian ujung dan terdapat semacam lidi yang menghasilkan getaran. Alat musik ini dimainkan dengan menarik bagian tali dan menahan instrumen dengan mulut untuk mengatur resonansi getaran yang menghasilkan suara. Sangat unik.
Suku Dani mengawali penampilan dengan tarian perang yang diiringi suara pikon. Kemudian, mereka membawakan nyanyian "Dawi" secara ensambel vokal.
"Sangat luar biasa Bali, orang-orang di sini luar biasa. Nyanyian (yang dibawakan di panggung IMEX) biasa kami lakukan untuk memberi semangat," kata Melison Wonda, seorang suku Dani, saat ditemui Medcom.id usai tampil.
Dalam IMEX 2023, terdapat dua grup dari Papua yang tampil. Selain suku Dani, tampil juga Sangar Bomel yang membawakan nyanyian dari beberapa instrumen tradisi Papua, antara lain isoak (alat perkusi), witawo (alat tiup), pikon (alat tarik), dan tifa.
"Sanggar Bomel kami bentuk sebagai bentuk penyaluran kreativitas anak-anak di Lembah Baliem. Terutama untuk seni tari dan musik tradisional. Kami menampilkan lagu-lagu tentang semangat-semangat mereka dalam kehidupan sehari-hari," kata Rabin, pembina Sanggar Bomel, Papua.

(Sanggar Bomel, Papua. Foto: dok. IMEX)
Selain penampilan dari dua grup asal Papua, hari terakhir IMEX 2023 juga diisi oleh Marinus Kevin & The Local Elite, dan Ras Muhamad yang berkolaborasi dengan Indonesian National Orchestra. Selama empat hari penyelenggaraan, IMEX 2023 menampilkan 12 musisi dan grup musik berakar tradisi dari berbagai penjuru Indonesia. IMEX sendiri memang fokus pada musik berbasis tradisi atau dikenal dengan istilah world music. Selain festival musik, IMEX juga mengadakan berbagai sesi diskusi dengan para pelaku industri musik dari berbagai dunia, salah satunya dari World Music Expo yang pada tahun ini akan diselenggarakan di Spanyol. Lewat diskusi dengan para pelaku industri musik global, diharapkan para musisi world music Indonesia dapat membuka pasar yang lebih luas lagi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News