Drama Musikal MAR (Dok. Vox Populi Publicists/Nick Hanoatubun)
Drama Musikal MAR (Dok. Vox Populi Publicists/Nick Hanoatubun)

Bikin Haru, Drama Musikal MAR Raih Standing Ovation Ribuan Penonton

Elang Riki Yanuar • 01 Maret 2025 07:00
Jakarta: Drama musikal MAR meraih respons positif ketika dipertunjukan secara perdana pada 26 Februari 2025 di panggung teater Ciputra Artpreneur. Musikal yang terinspirasi dari lagu-lagu maestro Ismail Marzuki ini mendapatkan standing ovation dari ribuan penonton yang menyaksikan.
 
Drama musikal MAR memperlihatkan kekuatan akting luar biasa dari pemeran utama Galabby Tahira yang berperan sebagai Aryati dan Gabriel Harvianto sebagai Sersan Mayor Mar. Pemeran lain seperti Bima Zeno Pooroe sebagai Kopral Jono, Barly Putra Amandita sebagai Kopral Parta, Wirawati Diana Putri sebagai Ningrum dan Ni Made Ayu Vania sebagai Neng serta Chandra Satria sebagai Ambu juga tak kalah cemerlang.
 
Executive Producer sekaligus sang penggagas cerita, Maera Panigoro merasa terharu melihat reaksi penonton. Apalagi pentas ini sekaligus persembahan dan penghormatan khusus bagi mendiang orangtua Maera, Arifin Panigoro dan Raisis Arifin Panigoro yang begitu mengagumi karya-karya Ismail Marzuki.

"Sungguh terharu menyaksikan kecintaan penonton malam ini terhadap MAR, terima kasih sudah ikut tersentuh, terbuai sekaligus terpukau dengan suguhan drama musikal kami. Terima kasih untuk karya abadi Ismail Marzuki, yang kami yakin akan terus menginspirasi. Seluruh pemeran, kru dan tim produksi sudah bekerja keras untuk ini semua," kata Maera dalam keterangan tertulisnya.
 
Musikal MAR dipentaskan pada 26-28 Februari 2025 di Ciputra Artpreneur, Ciputra World Jakarta. Para pemain berpadu dengan kekuatan penataan panggung, suara dan cahaya serta persembahan musik pengiring yang dikomandoi oleh Dian HP seolah menyempurnakan malam pertunjukkan perdana MAR.
 

Bikin Haru, Drama Musikal MAR Raih Standing Ovation Ribuan Penonton
 
Latar cerita MAR membawa penonton ke Bandung tahun 1946 ketika pergolakan besar yang mengubah kehidupan banyak orang. Lewat penuturan tokoh Nin yang bercerita kepada cucunya, Mara, dikisahkan Mar, seorang prajurit Tentara Keamanan Rakyat (TKR), dan Aryati, seorang sukarelawati di rumah sakit, bertemu dan menjalin kisah cinta yang penuh harapan.
 
Namun, konflik yang meluas di Bandung menjadi penghalang besar dalam hubungan mereka. Peristiwa Bandung Lautan Api pada awal tahun 1946 memisahkan mereka dalam keadaan yang tak terduga, meninggalkan kenangan abadi di kota yang menjadi saksi bisu perjalanan hidup mereka.
 
Produksi musikal "MAR" merupakan produksi ke-13 ArtSwara dan telah dipersiapkan sejak tahun 2021. Produser MAR, Narindra Kukila menjelaskan bahwa proses produksi memakan waktu lebih lama dari biasanya karena melibatkan konsep yang matang, dimulai dari penulisan naskah drama oleh Titien Wattimena, aransemen lagu oleh Dian HP, dan kemudian garapan koreografinya. Narindra menekankan tiga aspek utama dalam musikal ini: nyanyian, tarian, dan akting.
 
"Semoga MAR dapat memberikan kontribusi dalam mengapresiasi warisan Ismail Marzuki dan sejarah Indonesia, terutama bagi generasi muda yang dinilai masih perlu belajar sejarah. MAR ingin mengenalkan lagu-lagu Ismail Marzuki kepada generasi sekarang agar mereka tidak hanya mengenal karya seni kontemporer, tetapi juga seni dari maestro Indonesia," tutupnya.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ELG)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan