Frontman Oasis, Liam Gallagher menggunakan instrumen ini dalam lagu "Wonderwall" dan "Champagne Supernova" sebelum membuangnya setelah rekaman di Monmouthshire pada 1995. Sound Engineer dari album itu telah menjual tamborin legendaris dengan harga 3.600 Poundsterling atau sekitar Rp68 juta.
Tamborin itu terjual ke pada pembeli dari internet lewat pelelangan Hanson di Derbyshire yang menginginkan kesempatan untuk memiliki sepotong dari sejarah British rock.
"Tamborin itu digunakan selama perekaman (What's The Story) Morning Glory," kata Nick Brine, yang bertanggung jawab atas audio di rekaman itu.
"Itu cukup babak belur pada akhir sesi dan akan dibuang. Tapi saya mengklaimnya,” tambahnya.
Album (What’s The Story) Morning Glory (1995) terpilih sebagai album terbesar dalam 30 tahun terakhir di Brit Awards dan salah satu album terlaris sepanjang masa. Tak berhenti sampai di situ, lagu hit "Wonderwall" memecahkan rekor dengan menjadi lagu pertama dari tahun 1990-an yang mencapai satu miliar streaming di Spotify.
"Rekaman itu sangat berarti bagi banyak orang, itu mengubah banyak kehidupan orang," kata Nick, yang juga pernah bekerja dengan Coldplay, Bruce Springsteen, dan The Stone Roses.
Ia juga menambahkan bahwa Tamborin tersebut juga pernah digunakan oleh band Arctic Monkeys, The Verve, dan Seasick Steve.
(Ifdal Ichlasul Amal)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id