Merdu dan tingginya suara Sarah terdengar harmoni dengan iringan orkestra. Suasana kian terasa syahdu dengan sejuknya udara, cerahnya malam, juga latar belakang Candi Prambanan yang diterangi sinar lampu. Ini adalah satu pengalaman yang menarik bagi para penggemar musik.
Sarah membawakan lebih dari 20 lagu. Mulai dari lagu populer yang dinyanyikan dengan gaya sopran, hingga lagu-lagu klasik yang terdengar begitu indah di telinga. Ribuan penonton yang hadir pun duduk dengan rapi, tertib, hanyut dengan alunan musik yang disuguhkan Sarah. Lagu Ave Maria sendiri dipilih Sarah sebagai lagu penutup penampilannya di Prambanan Jazz 2017.
Mendengarkan lagu Ave Maria di candi Hindu terbesar di Indonesia memberikan kesan tersendiri. Hal ini seperti sebuah bukti bahwa keberagaman yang ada di Indonesia begitu menyenangkan jika dijalankan penuh toleransi dan kedamaian. Seperti kita ketahui Ave Maria merupakan lagu yang populer, terutama di kalangan penganut Katolik.
Sarah membawakan Ave Maria gubahan Schubert, yang telah diterjemahkan ke bahasa Jerman. Sebenarnya, Ave Maria diambil dari puisi karya Sir Walter Scott yang berjudul The Lady of the Lake.
The Lady of the Lake sendiri merupakan karya literatur yang kental nuansa politik, dengan bumbu percintaan. Tiga karakter yang dikisahkan, yaitu Roderick Dhu, James Fitz-James, dan Malcolm Graeme, diceritakan memperebutkan cinta perempuan bernama Ellen Douglas. Schubert sendiri mengaggumi karya Scott hingga memutuskan menggubahnya ke dalam bentuk nada.
Ellen Douglas dalam salah satu penggalan kisah di The Lady of the Lake, diceritakan berdoa Salam Maria untuk memohon kepada Allah agar Malcolm Graeme diberi keselamatan. Salam Maria sendiri dalam bahasa Latin disebut dengan Ave Maria. Penggalan "Ave Maria" itulah yang lantas dilagukan oleh Schubert pada 1825. Scott sendiri merilis karya itu pada 1810.
Momen mendengarkan lantunan indah dari Sarah membawakan lagu bersejarah yang lekat dengan tradisi doa Katolik di candi Hindu yang sakral adalah contoh bahwa musik mampu menyingkirkan sekat-sekat perbedaan, menuju satu harmoni yang indah.
Sebuah momen yang begitu menyenangkan di tengah maraknya persoalan SARA yang bertubi-tubi menghantam kedamaian bermasyarakat. Juga sebagai bukti bahwa keberagaman yang hadir di negeri ini adalah sebuah karunia yang patut kita syukuri bersama.
Sebuah momen yang begitu menyenangkan di tengah maraknya persoalan SARA yang bertubi-tubi menghantam kedamaian bermasyarakat. Juga sebagai bukti bahwa keberagaman yang hadir di negeri ini adalah sebuah karunia yang patut kita syukuri bersama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News