Mengangkat keberanian sebagai fondasi utama, GIMA 2025 ingin mengapresiasi para musisi yang tidak takut melawan arus dan memilih jalan orisinal dalam berkarya. Tema ini juga menjadi bentuk perlawanan terhadap rasa takut yang kerap membatasi ruang gerak para seniman untuk berekspresi secara autentik.
Salah satu sorotan utama GIMA 2025 adalah kategori Best Asian Creative Artist Award yang kembali dibuka. Penghargaan ini terbuka bagi musisi dan band dari lintas genre dan bahasa di seluruh Asia sebagai bentuk dukungan terhadap keberagaman identitas musikal di kawasan. Kategori ini menjadi bukti komitmen GIMA dalam menjembatani musisi Asia dengan panggung internasional.
Diselenggarakan oleh Bureau of Audiovisual and Music Industry Development di bawah naungan Kementerian Kebudayaan Taiwan, GIMA dikenal sebagai salah satu ajang penting dalam membangun ekosistem musik independen Taiwan.
baca juga: SaladKlab, Proyek Elektronik Coki NTRL Rilis Album Perdana Melalui Label Jepang |
Dalam beberapa tahun terakhir, GIMA terus memperluas jangkauannya secara global dan mendorong integrasi musik pop Taiwan ke kancah internasional.
Pengakuan terhadap keberagaman pun tercermin dari daftar nomine dan pemenang GIMA yang datang dari berbagai negara dan lintas genre. Sejumlah nama besar yang pernah mendapat sorotan antara lain band alternative rock asal Korea Selatan Silica Gel, pionir hip-hop Indonesia Rich Brian, grup eksentrik ATARASHII GAKKO! dari Jepang, rapper Korea-Amerika AUDREY NUNA, penyanyi eksperimental Rina Sawayama, hingga unit J-pop penuh warna CHAI.
Tak hanya sekadar ajang penghargaan, GIMA juga berkembang menjadi platform kolaborasi musik internasional, dengan menghadirkan penampilan dari Tatsuya Kitani (penyanyi-penulis lagu asal Jepang), Lang Lee (seniman folk-pop Korea), SINCE (rapper perempuan kuat dari acara “Show Me The Money”), serta keterlibatan band ternama Jepang seperti King Gnu dan ALI sebagai presenter penghargaan. Semua ini memperkuat posisi GIMA sebagai pusat inovasi musik Asia.
Memasuki edisi ke-16 pada tahun ini, GIMA dianalogikan tengah bertransisi dari usia remaja menuju kedewasaan—sebuah simbol akan perubahan, pematangan visi, serta pertumbuhan pesat industri musik independen Taiwan.
Dalam semangat “Brave is the new normal” (Berani adalah hal normal yang baru), GIMA ingin merayakan keberanian sebagai bentuk paling murni dari ekspresi artistik, sekaligus mendorong terciptanya ekosistem musik yang lebih bebas, beragam, dan berani bersuara.
Pendaftaran untuk kategori Best Asian Creative Artist Award 2025 dibuka mulai 29 Mei hingga 1 Juli 2025 dan dilakukan secara daring. Pendaftar yang memenuhi syarat adalah semua musisi atau grup musik dari Asia non-Taiwan, tanpa batasan genre atau bahasa. Informasi lengkap dan panduan pendaftaran bisa diakses di situs resmi GIMA: www.gimawards.com
(Basuki Rachmat)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News