Perilisan ini juga merupakan rilisan kejutan dan dilakukan secara independen lewat label pribadi Hayley bernama Post Atlantic, bekerja sama dengan Secretly Distribution. Langkah ini mengukuhkan status Hayley sebagai musisi independen dengan visi kuat, sekaligus mempertegas arah baru yang ingin ia tempuh di luar bayang-bayang Paramore.
Koleksi ini bukan sekadar proyek solo biasa. Ini adalah pameran musikalitas Hayley Williams yang menyeluruh. Lagu “Mirtazapine” misalnya, menyuguhkan nuansa alt-rock khas akhir 90-an yang berfungsi sebagai surat cinta kepada obat antidepresan. Di sisi lain, “Glum” hadir dengan pendekatan vokal eksperimental menggunakan preset vokal untuk mencerminkan kesendirian.
Sementara itu, “Whim” menghadirkan nuansa Americana dengan lirik yang menghormati Nashville, kota asal Hayley. Lagu “Ice in My OJ” menawarkan sisi paling berani dan jenaka dari Hayley—baik dari segi lirik maupun produksinya. Lagu ini juga menyimpan nostalgia karena sebagian chorus-nya berasal dari lagu “Jumping Inside” yang pernah dibawakan Hayley pada tahun 2004 saat bergabung dengan The Mammoth City Messengers.
Kumpulan 17 lagu ini menggambarkan Hayley sebagai musisi yang terus berkembang, tanpa ragu menabrak batasan genre demi menyalurkan kreativitasnya.
Ini merupakan proyek solo ketiga dari Hayley. Sebelumnya, ia merilis dua album solo semasa pandemi: ‘Petals For Armor’ (2020) dan ‘Flowers for Vases’ (2021)—keduanya mengangkat tema kehilangan dan pencarian diri, berbeda dari karakter musikal Paramore.
Profil Hayley Williams
Hayley Williams adalah penyanyi, penulis lagu, dan musisi pemenang 3 GRAMMY Awards, paling dikenal sebagai frontwoman dari band rock legendaris Paramore. Vokalnya yang khas menempatkannya di urutan ke-13 daftar “50 Greatest Rock Singers of All Time,” dan dijuluki sebagai “juara” di ranah rock kontemporer. Ia menjadi inspirasi bagi banyak musisi generasi baru seperti Chappell Roan, Doechii, hingga Billie Eilish.
Hayley juga aktif sebagai kolaborator lintas genre, tampil di lagu-lagu seperti “Seein’ Stars” bersama Turnstile, “I Like It I Like It” dari Moses Sumney, serta “Castles Crumbling” bersama Taylor Swift. Paramore bahkan sempat membuka konser pembuka The Eras Tour Taylor Swift, sebelum kemudian ikut serta di leg Eropa tur tersebut.
Debut Hayley dan Paramore dimulai dari album ‘All We Know Is Falling’ (2005) yang baru saja merayakan 20 tahun perilisannya. Album ‘Riot!’ (2007) melejit berkat lagu ikonik “Misery Business”, sementara ‘Brand New Eyes’ (2009) mengukuhkan posisi Paramore sebagai kekuatan utama di musik rock.
Album self-titled ‘Paramore’ (2013) membawa pencapaian komersial besar dengan kemenangan Grammy untuk “Ain’t It Fun”. Sedangkan ‘After Laughter’ (2017) menjadi babak baru dengan eksplorasi musik pop. Album terbaru ‘This Is Why’ (2023) memenangkan dua Grammy—‘Best Alternative Song’ dan ‘Best Rock Album’—menjadikan Paramore band rock pertama dengan vokalis perempuan yang menang di kategori tersebut.
Sementara itu, Zac Farro, rekan Hayley di Paramore, juga merilis karya musik solo bertajuk ‘Operator’ di bawah labelnya sendiri, Congrats Records, yang kini sudah tersedia di berbagai platform digital.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id