Menurut Ariel, kehadiran AI merupakan bagian dari perkembangan teknologi yang tak terelakkan. AI sekarang bisa menciptakan lagu secara otomatis hanya dengan memasukkan lirik, memilih genre, dan detail lain lewat prompt atau perintah tertentu.
"AI ini kan kemajuan teknologi. Kalau teknologi tuh selalu ada saja gitu. Dari yang yang tadinya pager, telepon biasa dulu, habis itu jadi smartphone. Ya itu enggak bisa dihindari gitu. Jadi kita mesti beradaptasi, apalagi dengan AI ini kan gitu," kata Ariel dalam Podcast "Whats up" di Kemenkum.
Alih-alih melakukan penolakan, Ariel menyarankan pengguna internet dalam hal ini musisi untuk beradaptasi dengan kehadiran AI.
"Kita mesti beradaptasi dan nggak mungkin kita tolak sih pastinya. Kan kayak kita ngomongin dunia nih. Kalau kita sendiri yang nggak ikutin, kita ketinggalan sama yang lainnya," ucapnya.
Namun, lantaran dibuat menggunakan teknologi tertentu, Ariel menganggap ada "rasa" yang belum bisa dibuat AI ketika membuat lagu. Ariel lalu menceritakan pengalaman ketika diminta pendapat mengenai sebuah lagu. Ketika pertama kali dengar, Ariel sudah tahu lagu itu buatan AI.
"Pernah ada satu produser gitu, dia bilang, 'Riel, ini ada teman saya. Dia nulis lagu gitu, sendiri. Gimana menurut Ariel lagunya?' gitu. Oke, kirimin. Pas dengerin, 'Ini kan AI'. 'Loh, kok tahu?', katanya gitunya, ngetes ya," katanya.
"Ya sejauh ini, sampai saat ini tuh masih bisa, kita dengar yang mana yang orang, yang mana yang AI gitu. AI itu kan pakai algoritma yang dia pasti akan cari nada-nada aman, yang selalu enak," lanjutnya.
Salah satu masalah yang disorot Ariel dari kreasi lagu yang dihasilkan AI adalah mengenai hak cipta lagu. Karena itulah Ariel mengusulkan kepada Direktorat Jendral Kekayaan Intelektual (DJKI) menyoroti masalah perkembangan AI. Apalagi saat ini banyak wajah dan suara artis dipakai lewat AI tanpa seizin pemiliknya.
"Yang paling penting, apa pun itu, setiap ada sesuatu yang baru, yang paling penting adalah aturannya. Jadi aturannya mestinya kayak gimana nih? Apalagi bukan cuma suara ya, visual juga bisa. Misalnya ada informasi yang di mana, tiba-tiba ada visualnya, siapa ngomong apa, terus dipercaya sama seluruh publik, itu kan bahaya tuh. Kalau suara saya tiba-tiba dipakai orang lain, pasti ada keberatan juga, itu pasti," tutup Ariel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id