Dalam lagu ini, Raisa hadir seperti seorang sahabat sejati dan teman yang selalu siap menyemangati pendengarnya. Seorang teman yang selalu siap mendengarkan tanpa menghakimi, yang selalu merayakan setiap pertumbuhan, kecil atau besar apapun.
"Message yang udah sering kubawa di lagu-lagu dan single-single terakhirku, yaitu tentang celebrate imperfection. Karena aku merasa itu salah satu pesan yang penting banget dibawain. Apalagi sebagai cewek, karena orang-orang masih merasa perfection itu adalah sesuatu yang harus dikejar, padahal imperfection itu sebenarnya juga sesuatu yang harus dirayakan," kata Raisa dalam 'Intimate Lunch with Raisa', di Jakarta, Kamis, 13 Februari 2025.
Lagu yang cocok untuk playlist penyemangat membuat pendengar merasa baik untuk memulai hari. Lagu ini juga membawa pendengar kembali ke lagu-lagu Raisa yang penuh semangat seperti 'Teka Teki', 'Could It Be', dan 'You'.
“Aku ingin lagu ini menjadi pengingat bahwa tidak apa-apa untuk tidak selalu baik-baik saja. Kita semua berhak merasakan berbagai macam emosi," ujar Raisa.
Menurut Raisa, lagu ini seperti surat cinta dari teman untuk diri sendiri dan untuk semua orang yang pernah merasa tidak cukup baik. Raisa ingin semua orang tahu bahwa setiap orang berharga dan layak untuk bahagia.
Terkait proses lahirnya karya ini, kolaborasi dengan Gusti dan Lafa membuat proses pembuatan lagu ini menjadi sangat menyenangkan dan mengalir begitu saja. "Gusti tuh benar-benar paham yang ingin aku sampaikan dan berhasil menciptakan nuansa yang sangat pas dengan liriknya," kata Raisa.
Kepingan Puzzle untuk Raisa
Dalam menciptakan lagu ini, Gusti mengaku tidak mencari inspirasi khusus. "Saya lebih fokus pada merespons visi musik yang sudah Raisa dan Lafa bangun. Kolaborasi ini seperti sebuah percakapan musikal yang mengalir alami saat workshop” ungkap Gusti.CEO JUNI Records, Adryanto Pratono mengatakan kolaborasi antara Raisa dengan Gusti dan Lafa sudah direncanakan sejak tahun lalu. "Saya yakin mereka akan memberikan warna yang beda kepada Raisa. Kebetulan baru kejadian awal tahun ini. Dan ternyata benar, Gusti adalah kepingan puzzle yang saya tunggu untuk Raisa," kata Adryanto.
Duo backing vocal panggung Raisa, Meikelin Yopitania S (Eckel) dan Feli Wattimena (Feli) juga menjadi poin yang tidak kalah penting. Karakter soul and groove mereka membuat lagu ini langsung terasa sangat menonjol.
"Enggak mungkin enggak ikut dance,” kata Adryanto.
Lafa mengatakan, lagu It's Okay To Not Be Okay dibuat untuk membangun suasana yang feel good dan menyemangati. "Feel good aja kalo diputer di waktu pagi, buat perjalanan. Seperti perasaan bergairah untuk memulai sesuatu atau memulai hari. Kurasa rasa seperti itu yang pengen di-capture saat kita muterin lagu ini. Aku ingin membuat lagu ini tetap hangat dan intim dengan pendekatan suara-suara organik,” ungkap Lafa.
It's Okay To Not Be Okay sudah bisa didengarkan hari ini via layanan digital streaming platforms seperti Apple Music, Langitmusik, Spotify, YouTube dan Youtube Music dan lain-lain.
Official Lyric Video It's Okay To Not Be Okay
Lyric Video It’s Okay To Not Be Okay digarap oleh Ikshan Rekayasa dari JUNI Records. Lyric video ini terinspirasi dari salah satu lirik “You just had a bad day, doesn’t happen everyday”, ketika kita sedang low maupun sedih, there’s flowers to cheer us up / put a smile on us.Bunga ini pun menjadi simbol untuk visual It’s Okay To Not Be Okay. Ada pun beberapa shot bunga yang layu dan kembali segar setelah diberi air, layaknya manusia yang bisa mencoba lagi dan lagi di hari-hari berikutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
