Synchron Stage Vienna merupakan salah satu studio musik terbaik di dunia. Ini adalah lokasi favorit para sineas Hollywood dalam menggarap "scoring" untuk film-film mereka.
Hans Zimmer, komposer top, cukup sering rekaman di sini.
Zimmer pernah merekam musik untuk film Inferno, serial dokumenter The Blue Planet, hingga serial Netflix The Crown, di studio yang dipakai Erwin Gutawa saat latihan untuk konser Ethnochestra: A Melody of Friendship. Konser yang digagas oleh KBRI Wina, Austria, bersama Badan Ekonomi Kreatif dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Dari luar, gedung Synchron Stage Vienna tampak biasa saja. Tidak ada bedanya dari bangunan lain yang terletak di kanan-kirinya. Lokasinya pun jauh dari pusat keramaian kota Wina.
Begitu kita membuka pintu utama, suasana musikal langsung terasa. Di bagian lobby terpajang beragam poster-poster film yang musiknya digarap di sana. Poster film-film yang melibatkan Hans Zimmer jadi pajangan utama di sana.
Zimmer, begitu terhormat di dunia film. Namanya bolak-balik masuk nominasi dan juara dalam Piala Oscar, Grammy Awards. Dia juga jadi komposer andalan proyek-proyek film sutradara besar, termasuk sutradara Christopher Nolan.
Kembali ke Erwin, musisi yang menyandang gelar sarjana ilmu arsitektur itu setidaknya sudah dua kali menjajal rekaman di sana, ditambah satu kali latihan bersama kelompok orkestra milik studio itu.

(Erwin Gutawa memimpin sesi latihan konser Ethnochestra di Synchron Stage Vienna. Foto: Shindu)
"Ini pertama kali latihan di studio sebagus ini, di Eropa atau bahkan di dunia ini salah satu studio terbaik."
"Luas ruangan dan fasilitas (itu yang menjadikan studio ini terbaik). Kita lihat fasilitas dan peralatan. Setahu saya Synchron Stage yang punya sama dengan perusahaan yang bergerak di bidang software sound, jadi mereka sangat memperhatikan betul, termasuk ruang akustik," kata Erwin kepada Medcom.id, dalam sesi latihan di Synchron Stage, pada pertengahan Juni 2019.
Kerjasama antara Erwin dengan kelompok orkestra Synchron Stage tidak berhenti di konser Ethnochestra. Erwin kembali ke studio itu untuk kembali rekaman, kali ini bersama penyanyi kakak-beradik Indonesia, Vidi Aldiano, dan Vadi Akbar.
Vidi dan Vadi merekam lagu milik almarhum nenek mereka, S. Darsih Kissowo. S. Darsih merupakan penyanyi keroncong. Pada suatu hari, ayah Vidi dan Vadi yang bernama Harry Kiss menemukan berkas lagu S. Darsih.
Harry kemudian berdiskusi dengan Erwin untuk mengaransemen dan merekam ulang lagu itu.
"Saya menemukan empat file vokal Ibu saya. Setelah diskusi dengan Erwin Gutawa, jadilah ide untuk menggabungkan suara Almarhumah Eyang S. Darsih Kissowo dengan kedua cucunya yaitu Vidi dan Vadi diiringi oleh Vienna SynchronStage Orchestra," ujar Harry Kiss dalam keterangan tertulisnya.
Kesuksesan Synchron Stage Vienna sebagai salah satu studio rekaman terbaik - terutama untuk scoring musik - tidak lepas dari tangan dingin Herb Tucmandi, sang CEO.

(Suasana studio rekaman sebelum diambil alih Tucmandi. Dok. Synchron Stage Vienna)
Tucmandi bukan orang baru di bidang musik dan bisnis. Sebelum membesarkan Synchron Stage Vienna, dia memangku jabatan CEO Vienna Symphonic Library. Dia membeli sebuah gedung rekaman orkestra tua. Gedung itu aktif digunakan sejak era 1940-an.
Pada 2016, setelah melalui serangkaian renovasi, secara resmi Tucmandi membuka kembali gedung itu dengan nama Synchron Stage Vienna.
Ruang terbesar studio mampu menampung 130 musisi. Kualitas udara dan temperatur studio ini terjaga dengan sangat baik, ini penting untuk kualitas suara instrumen yang banyak terbuat dari kayu, agar dalam kondisi prima saat digunakan rekaman. Selain itu, sistem kontrol suhu ruangan juga bebas-suara, sehingga tidak akan mengganggu proses rekaman.

(Instrumen piano berharga miliaran rupiah yang menjadi fasilitas di Synchron Stage Vienna. Dok. Synchron Stage Vienna)
Bicara soal audio memang tidak ada habisnya, banyak sekali faktor yang memengaruhi hasil akhir kualitas rekaman. Mulai dari urusan kabel, udara, teknologi perekam audio, hingga kestabilan tegangan listrik, semua punya peranan penting.
Mendapat pengalaman rekaman di Synchron Stage Vienna tentu sebuah pengalaman terbaik. Semoga saja suatu hari nanti, Erwin dan para musisi Indonesia lain tak perlu terbang jauh untuk merasakan kualitas studio terbaik, karena semakin berkembangnya fasilitas rekaman di Indonesia.
.jpg)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News