Hubungan antara ibu dan anak menjadi salah satu penggambaran cinta paling nyata di dunia. Dalam bentang penuh kasih itu, seringkali diwarnai berbagai dinamika yang menguras pikiran dan perasaan.
“Salah satu titik balik kita bertumbuh adalah ketika kita memasuki dunia dewasa. Dan salah satu momen yang paling berkesan bagi banyak orang adalah ketika kita mulai merantau,” kata Kunto Aji dalam keterangan resmi yang diterima Medcom.id, Sabtu, 21 Desember 2024.
"Lebih spesifik lagi, momen yang paling berkesan ketika kita merantau adalah ketika kita pertama kali meninggalkan rumah, saat kita melepas pelukan ibu,” sambungnya.
Baca Juga: nonope Bertekad Bawa Musik C-pop Tembus Industri Musik Global |
Dalam lagu ini ada tiga perspektif yang berbeda. Pertama, dari sudut pandang ibu muda yang memproyeksikan masa depan anaknya. Kedua, seorang ibu yang harus melepas anaknya untuk merantau.
Terakhir adalah sang anak yang berusaha meyakinkan ibunya bahwa dia telah dewasa, dan siap pada konsekuensi dan tanggung jawab hidup yang lebih besar.
Lagu “Melepas Pelukan Ibu” merupakan track kedua dari album penuh ketiga Kunto Aji, Pengantar Purifikasi Pikir. Lagu ini menjadi pengingat hubungan ibu dan anak pada masa lalu dan masa depan yang harus dijalani tanpa kehadiran sosok ibu secara fisik.
Lepas dari bentuk relasi yang berbeda-beda tiap orang dengan ibunya, pelukan ibu adalah keniscayaan cinta yang agape.
Single ini dipersembahkan Kunto Aji dengan melibatkan dua sahabatnya, Afif Gifano dan Pandji Akbari Kautsar. Kunto Aji secara musikal ingin menyampaikan bahwa “Melepas Pelukan Ibu” bukanlah hal yang sepenuhnya menyedihkan, melainkan ada harapan baru yang menunggu untuk dituai.
Baca Juga: for Revenge Ajak Meiska Kolaborasi dalam Single 'Sadrah' Versi Akustik |
Hal ini terdengar dari aransemen yang ethereal sekaligus intens, menenangkan dan vibran. Menariknya, Kunto menyematkan sayup suara burung di sela-sela lagu yang menggambarkan penjelajahan hal-hal baru, dan ternyata hal tersebut tidak disengajakan.
“Soal suara burung dalam lagu, itu hal yang sangat lucu. Jadi, itu sebenarnya kesalahan. Waktu bikin aransemen itu pakai MIDI. Tanpa sengaja saat mengisi snare, preset suara tergeser. Pas diputar baru sadar malah jadi suara burung, bukan suara snare drum,”’ ucap Kunto.
Meski tidak sengaja, suara burung tetap dipertahankan, karena secara filosofi bisa dibilang cocok. Menurut Kunto, pergi merantau atau meninggalkan rumah seperti burung yang terbang tinggi, orang tua melepas anaknya untuk mengejar cita-cita.
Video musik lagu ini disutradarai oleh Aco Tenriyagelli. Mendengarkan dan menyimak video musik “Melepas Pelukan Ibu” pada momen Hari Ibu membawa pendengar pada kesadaran baru akan peran dan arti kehadiran ibu yang mungkin perlahan terkikis rutinitas dan beban hidup.
Kunto Aji berharap single ini setidaknya dapat membuat kita kembali melihat titik awal berpijak dan melangkah, sejauh apa perjalanan yang telah ditempuh dan ingat ke mana kita harus berpulang.
Baca Juga : Ada Sheila on 7 dan Denny Caknan, Big Bang Festival 2024 Targetkan 1 Juta Pengunjung |
“Hal yang penting adalah menyadari titik di mana kita memulai semua ini. Memulai karier kita, passion kita, memulai apa yang kita kerjakan. Mungkin ada yang mulai menikah, meninggalkan orang tuanya dan segala macam,” ucap Kunto Aji.
"Sehingga kita bisa mengukur di mana kita dulu dan di mana kita sekarang, dan setiap pulang kepada ibu kita menyadari itu semua. Ibu sebagai titik awal dan titik kalibrasi kehidupan,” lanjutnya.
Video musik “Melepas Pelukan Ibu” sudah dapat dinikmati di kanal YouTube Kunto Aji mulai 21 Desember 2024, selain itu musiknya juga dapat didengar di berbagai platform musik yang ada.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News