Pengurus WAMI (Foto: medcom)
Pengurus WAMI (Foto: medcom)

WAMI: Kami Bukan Tukang Palak, Kalau Pakai Lagu Wajib Bayar Royalti!

Elang Riki Yanuar • 11 Oktober 2024 14:43
Jakarta: Wahana Musik Indonesia (WAMI) kembali menggelar pertemuan tahunan yang dihadiri para anggotanya. Dalam kesempatan ini, WAMI memperkenalkan sistem terbaru bernama ATLAS yang akan menjadi sistem baru pendistribusian royalti musik di Indonesia.
 
Melalui sistem ini, WAMI ingin mempermudah pencipta lagu untuk mendapatkan haknya. Adi Adrian selaku Ketua Badan Pengurus WAMI berharap kehadiran sistem baru ini bisa membuat data para pencipta lagu di Indonesia semakin lengkap.
 
"Kami tadinya pakai sistem namanya DIVA dari luar negeri. Nah sekarang ke ATLAS. Ini kan migrasi, datanya tentu ada beberapa hal yang harus di-adjust segala macam. Kemarin distribusi digital kemarin sudah memakai ATLAS," kata Adi Adrian di Jakarta.

"Ini bukan datanya sekitar 5 apa 10 gitu ya, ada ribuan data, jutaan data. Nah ini yang enggak bisa dengan segera, tapi alhamdulillah data-data itu sekarang sudah mulai komplit," lanjutnya.
 
baca juga: Ahmad Dhani Pamer Dapat Royalti dari Judika, Segini Jumlahnya

 
Pada tahun 2023, WAMI mendistribusikan royalti secara berkala dengan total Rp173 miliar. Jumlah ini disebut Adi belum maksimal. Meski begitu, personel band Kla Project ini berjanji WAMI bakal terus menambah distribusi jumlah royalti ke pencipta lagu.
 
"Ada tiga kategori yang kita distribusikan, satu kategori digital, dua kategori non-digital dan konser yang dibagikan setahun itu dua kali, untuk non-digital itu kita bagikan sekali ya. Nah yang konser itu setahun kita bisa bagikan tiga kali," jelasnya.
 
Sebagai salah satu Lembaga Manajemen Kolektif (LMK(), Adi menyebut WAMI tak pernah berhenti mengajak para pihak yang menggunakan lagu untuk membayar royalti. Dia sedikit kurang setuju jika sosialisasi mengenai pembayaran royalti masih dianggap minim.
 
"Sebenarnya bukan kurang sosialisasi, tapi masih banyak yang tidak mau bayar royalti. Jadi intinya itu taat hukum. Kami di WAMI ini bukan tukang palak. Kami ingin para user seperti restoran, hotel dan yang lain itu sadar, kalau pakai lagu ya wajib bayar royalti. Jadi ada hak para pencipta lagu di situ," tegas Adi.
 
Dengan kehadiran sistem baru yang dimiliki WAMI, Adi pun berharap pihaknya lebih luas lagi menjangkau pengkoleksian royalti untuk para pencipta lagu. Makki Parikesit pemain bass Ungu yang juga badan pengawas WAMI juga mengingatkan para pencipta lagu untuk sadar mengenai haknya.
 
"Kemarin saya sama Bongky BIP (eks Slank) lagi coba menginisiasi gerakan baru pelihara karyamu. Kami mau mengusulkan kepada pencipta lagu yang karyanya dulu banyak untuk mereaktivasi lagi karya dalam bentuk rekaman baru atau karya baru. Supaya mereka bisa menyertakan karyanya di algoritma dalam mekanisme distribusi royalti," jelas Makki.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ELG)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan