Kabar ini diumumkan lewat cuplikan yang diunggah Rara melalui akun Instagram pribadinya lalu diteruskan oleh akun Instagram Daramuda, grup kolektif yang menaungi produksi musik tiga dara muda di antaranya Danilla Riyadi, Sandrayati Fay dan Rara Sekar sendiri.
Dijelaskan oleh Rara, lagu Apati merupakan sebuah upaya merenungi kurangnya rasa tanggung jawab juga kepedulian seorang Rara kepada mereka yang berjuang mati-matian melawan ketidakadilan.
"Saya mencoba melakukannya dengan (semampu saya) membayangkan dan menempatkan diri di posisi mereka," mengutip sepenggal kalimat yang ditulis Rara pada akun Instagram pribadinya.
"Semoga keadilan dan kebaikan selalu berpihak pada mereka; para petani Kendeng, Kulon Progo, dan siapa saja yang sedang berjuang melawan penindasan atas nama 'pembangunan'."
Sebelumnya, Rara Sekar sudah bermukim lama di New Zealand. Selain untuk menempuh studi S2, ia juga tampak sibuk bertani bersama suaminya, Ben.
Dalam peluncuran singel terbarunya, Rara juga memberi sedikit cerita terkait cita-citanya.
"Pada satu masa di alam net, ada seorang warganet yang bertanya, 'Mba pilih mana, jadi petani atau penyanyi?' Kalau boleh jawab, aku ingin sekali jadi petanyi, petani yang nyanyi-nyanyi. Ya... Karena belum sepenuhnya tercapai, ini adalah salah satu usahaku menuju sana. Semoga dapat berkenan di hati teman-teman sekalian," tulis Rara dalam akun Instagram miliknya.
Lagu Apati mengambil tempat secara live di Sungai Gledek Lanjeng, Madura dengan meminjam perahu seorang nelayan bernama Moh. Kholil.
Lagu ini ditulis sendiri oleh Rara Sekar dengan diproduseri oleh Deni Ramdani. Adika Hernandi dipercaya sebagai videographer sementara audio engineer mendapuk Sandi Simon. Posisi account executive diduduki Bintang Bekti, fotografer dipercayakan pada Febriann Mohamad lalu field advisor oleh Andi Brata.
Video musik untuk singel Apati juga sudah dirilis di saluran YouTube sejak Minggu, 7 Januari 2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News