Jessie Ware (Foto:Metrotvnews.com/Agustinus Shindu A)
Jessie Ware (Foto:Metrotvnews.com/Agustinus Shindu A)

Lima Menit Bersama Jessie Ware di WTF 2015

Agustinus Shindu Alpito • 10 Agustus 2015 10:58
medcom.id, Jakarta: Jessie Ware tampil di We The Fest (WTF) 2015, sebuah festival musik yang digelar di Parkir Timur Senayan, Minggu, 9 Agustus 2015.
 
Perempuan asal Inggris itu mampu menyihir ribuan penonton yang didominasi para remaja, di panggung utama Clown Chella.
 
Metrotvnews.com berhasil menemui Jessie Ware, sesaat sebelum tampil. Meski pertemuan kami singkat, cukup banyak yang disampaikan Jessie.

"Saya besok akan kembali ke Bali untuk liburan, saya sangat menikmati Indonesia. Saya suka makanannya, saya suka orang-orangnya. Orang Indonesia adalah orang paling ramah yang pernah saya temui. Mereka selalu tersenyum," kata Jessie mengawali pembicaraan.
 
Lucunya, Jessie mengaku suka cuaca panas di Indonesia. "Saya suka cuaca di sini. Saya suka panasnya, saya suka saat badan lengket (karena keringat)," akunya.
 
Jessie terbilang baru di industri musik. Dia baru memiliki dua album, Devotion (2012) dan Tough Love (2014). Kendati demikian, musikalitas Jessie menarik perhatian, bahkan portal berita Rolling Stone versi Amerika Serikat menobatkan album Tough Love sebagai 20 album R&B terbaik di 2014.
 
Portal musik Billboard juga menyebut bahwa lagu Kind Of...Sometimes...Maybe milik Jessie masuk jajaran 10 lagu R&B terbaik pada 2014.
 
Saat dimintai tanggapan secara langsung soal sambutan positif dari karya-karyanya, terutama anggapan bahwa Jessie mampu meramu musik R&B di masa depan, dia menanggapi ragam pujian itu dengan rendah hati.
 
"Saya rasa itu hanya pujian. Saya mencintai R&B. Saya senang menafsirkan musik saya itu sebuah masa depan karena saya menghadirkan sesuatu yang segar. Saya terus menjaga karya musik saya sesegar mungkin, tetapi tetap dengan elemen old soul dan old R&B. Saya rasa itu semua adalah sebuah pujian yang besar," kata perempuan kelahiran 15 Oktober 1984.
 
Meraih popularitas di industri musik dunia bukan perkara mudah, saat disinggung mengenai strategi Jessie, lagi-lagi dia menjawab dengan rendah hati.
 
"Saya rasa saya hanya beruntung. Saya awalnya adalah penyanyi latar untuk teman saya, dan saya memulai membawakan lagu dance, sebelum musik dance sangat mainstream. Semuanya mengalir begitu saja. Lalu saya dapat kontrak (dengan label rekaman) dan saya tidak tahu apa saja yang sebenarnya telah saya lakukan. Maksudnya, yang saya tahu saya terus belajar," paparnya.
 
Dengan popularitas yang semakin menanjak dan lagu-lagu yang mulai populer di seluruh dunia, Jessie menemui kejadian-kejadian menarik dalam kariernya. Salah satunya, ulah penggemar yang membuatnya terheran-heran.
 
"Saya punya lagu berjudul Night Light. Lalu ada penggemar yang memberi saya lampu meja. Mungkin maksudnya, saya bisa memakainya sebagai lampu tidur, tapi itu aneh karena lampu meja yang besar, sehingga susah saya bawa ke rumah. Tetapi saya menghargainya. Saya juga pernah dapat mainan Gladiator Rusel Crowe. Seorang penggemar memberi saya mainan itu beserta bunga mawar," tutur Jessie.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan