Pariwisata Indonesia di Paris ikut mendukung penampilan pianis kelahiran Bali, Indonesia, 25 Juni 2003 itu.
Joey Alexander pertama kali berkenalan dengan jazz melalui ayahnya, dimana ia mendengarkan berbagai lagu klasik dari seluruh koleksi ayahnya. Pada usia 6 tahun, Joey mulai belajar piano sendiri, dengan keyboard elektronik kecil yang juga pemberian sang ayah.
Dia langsung mampu mereproduksi melodi Thelonius Monk, Well, You Needn't, tetapi dia tidak berhenti di situ.
Ketika berusia delapan tahun, Joey diundang UNESCO untuk bermain piano solo pada waktu kunjungan artis besar, Herbie Hancock, di Indonesia.
Joey kemudian berkata kepada Herbie Hancock, "Anda mengatakan kepada saya bahwa Anda percaya pada saya dan mulai hari ini saya memutuskan untuk mengabdikan hidup saya untuk jazz.
Pada usia sembilan tahun, Joey memenangkan hadiah grand pertama Master-Jam Fest, kompetisi terbuka untuk segala usia, yang berlangsung di Ukraina dyang diikuti oleh 200 peserta dari 17 negara.
Ketika umur 10 tahun ia bermain di festival jazz di Jakarta dan Kopenhagen. My Favorite Things adalah album pertama Joey Alexander, dirilis pada tahun 2015 oleh Motema Music, meraih dua nominasi Grammy dalam kategori Best Instrumental Jazz Album dan Best Solo improvisasi untuk penampilannya bersama "Giant Steps" John Coltrane, membuatnya - yang kala itu berusia 12 tahun - menjadi artis termuda yang dinominasikan untuk Grammy.
Sejak itu, Joey Alexander Trio mengikuti konser dan festival international di Amerika Serikat dan di seluruh dunia, seperti di Tel Aviv, Marciac, Montreal, Abu Dhabi, Singapura, Bern, Praha Wina, Perugia dan di Indonesia, ujar Eka Moncarre seraya menyebut hal itu menjadi suatu kebanggaan bagi Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
