Bruno Mars Seperti Band Pengiring Pernikahan

Adi Waluyo • 05 November 2014 16:43
medcom.id, Los Angeles: Pembetot bass Red Hot Chili Peppers, Michael Peter Balzary, ternyata menaruh perhatian pada pendidikan musik anak-anak. Sabtu lalu, ia mengadakan acara amal tahunan yang turut diramaikan oleh penampilan Bruno Mars. Dengan membawa seluruh personel panggungnya yang berjumlah delapan orang dengan formasi satu baris, Mars tampil bak band pengiring pernikahan.
 
Acara amal tahunan keempat itu untuk Silverlake Conservatory of Music. Sekolah musik yang didirikan Flea, panggilan Balzary, 13 tahun lalu. Salah satu acara amal yang  digelar adalah lelang lukisan pelukis-pelukis kontemporer.
 
"Aku hanya ingin mengajarkan musik kepada sebanyak mungkin anak-anak dan mendukung pendidikan seni," ujar Flea pada Rolling Stone.

Ia juga menambahkan bahwa dana yang terkumpul akan digunakan untuk pembangunan gedung sekolah berkapasitas lebih dari 1.000 kursi.
 
"Saat ini kami punya 200 murid yang hadir di kelas secara gratis. "Seni sama pentingnya dengan atletik dan akademis. 3 A (Art, Athletic, and Academic)," imbuhnya.
 
Di acara itu, Flea tak segan menjadi juru lelang, menawarkan lukisan kepada peserta dan memberikannya kepada penawar tertinggi. Sebuah lukisan karya Richard Prince terjual dengan harga yang amat tinggi. Flea pun tersenyum ketika menuliskan nominalnya di cek.
 
Turut hadir membantu Flea sebagai pembawa acara, vokalis RHCP, Anthony Kiedis, yang mendukung misi sahabatnya itu sejak awal. Padahal, awalnya dia sempat ragu dengan niat Flea.
 
"Aku ingat bicara dengan Flea tentang dia ingin mendirikan sekolah 15 atau 16 tahun lalu di Australia. Saat itu aku tak tahu apakah ia serius atau sedang mengkhayal. Dia melihat ada keindahan ketika seorang anak belajar bermain musik. Kita kembali ke Los Angeles, dan dia benar-benar memulainya," kata Anthony.
 
Tak seperti tahun-tahun sebelumnya, kali ini RHCP tak ikut tampil mengisi panggung, walau keempat personelnya hadir. Bruno Mars dan Rufus Wainwright pun tampil mengisi kekosongan.
 
"Aku pernah sekolah musik, tapi drop out," ujar Rufus pada penonton.
 
Rufus memainkan delapan lagu diiringi dengan grand piano di bawah naungan pohon oak besar, memulai dengan "The Art Teacher" dan sebuah interpretasi musikal dari karya Shakespeare "Sonnet 20".
 
Ia bernyanyi lirih dengan nada romantis. Kemudian dilanjutkan dengan lagu Leonard Cohen, "Hallelujah" dan mendedikasikan lagu "Foolish Love" kepada mantan eksekutif Warner Bros record, Mo Ostin, yang juga turut hadir.
 
Acara amal itu juga dihadiri oleh Alison Mosshart dari The Kills, gitaris Bad Religion, Brett Gurewitz, Travis Barker dari Blink 182, dan Danger Mouse.
 
Lukisan-lukisan yang dilelang antara lain karya-karya orisinal pelukis kontemporer seperti Ed Ruscha, Shepard Fairey, Raymond Pettibon, Kim Gordon, Gus Van Sant dan banyak lagi.
 
Bruno Mars Seperti Band Pengiring Pernikahan
Foto: mixfmradio
 
"Semua yang hadir - musisi dan profesi-profesi lainnya- sangat berarti buat kami. Mereka percaya untuk berbuat sesuatu pada anak-anak, sungguh perbuatan yang mulia. Aku selalu berharap sekolah ini dapat terus bertahan walau kita telah tiada. Dengan berkah acara malam ini, sepertinya kita akan dapat membangun sebuah gedung sekolah, yang kita miliki dan kita kelola kelangsungannya," jelas Flea haru.
 
Dunia mungkin melihat sosok Flea sebagai seorang musisi yang liar ketika tampil di panggung, meliuk-liukan kepala, meloncat, mimik muka yang ekspresif mengikuti lantunan musik funk rock yang menjadi ciri khasnya. Suatu kali ia pernah tampil tanpa sehelai benang pun, kecuali sepasang kaus kaki. Namun malam itu, ia seperti sedang 'ganti kulit', tampil formal mengenakan jas saat membawakan acara amal.
 
Bagi Anthony, sikap sohibnya ini tak mengejutkan. "Jika kau tahu kisah hidup Flea. Dia sudah punya tujuan hidup di usia belia, ketika ia kehilangan keceriaan anak-anak sewaktu orang tuanya bercerai. Dia bertemu dengan guru musik di SMP yang mengubahnya dari anak tak dikenal menjadi remaja yang terkenal dengan permainan trumpetnya. Kupikir itu sangat membekas di hatinya dan ia menemukan jalan hidupnya. Jadi pembuatan sekolah ini betul-betul tulus dari hatinya," jelas Anthony.
 
Setelah lelang usai,Bruno Mars pun didapuk tampil. Dengan kekuatan penuh, ia membawakan "Locked Out of Heaven" dan "Treasure", tapi juga lagu-lagu pop legendaris. Panggungnya dibuat di luar villa yang dibangun oleh bintang film bisu Hollywood, Harold Loyd.
 
"Kami tampil ala band pernikahan," ujar Mars, sambil tersenyum ke arah band pengiringnya yang berjumlah delapan. Kemudian mereka mulai larut dalam lantunan reggae dari Musical Youth("Pass the Dutchie"), the Outfield ("Your Love") dan Montell Jordan  ("This Is How We Do It" ) yang entah bagaimana dilanjutkan dengan nomor milik Led Zeppelin ("Whole Lotta Love") dan sebuah permainan gitar yang mengalir dari Mars sendiri. Mars menutup penampilan dengan lagu Michael Jackson "Rock With You."
 
Diakhir aksi panggungnya, Mars bercerita bahwa ia amat terkesan sewaktu menonton konser RHCP di Woodstock '99 yang membawakan lagu milik Jimi Hendrix "Fire". "Aku mencoba memainkan lagu itu di kelas. Hasilnya kurang berkesan dan aku pun diusir oleh guru," ujar Mars sambil tertawa. (Rolling Stone)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AWP)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan