Pada 1983 silam, Yovie Widianto membentuk grup musik Kahitna yang terdiri dari tiga vokalis, Hedi Yunus, Carlo Saba, dan Mario Ginanjar. Selain itu, ada juga Yovie Widianto sebagai pianis, Harry Suhardiman sebagai perkusi, Dody Isnaini sebagai bassist, Bambang Purwono sebagai kibordis, Budiana Nugraha sebagai drummer, dan Andrie Bayuaji sebagai gitaris.
Kahitna berhasil menghibur para pendengarnya dengan musik yang memiliki unsur jazz, pop, fusion, dan etnik di dalamnya. Hal itu berhasil membuat mereka mengumpulkan Soulmate, sebutan penggemar Kahitna, dari berbagai generasi.
Siapa sangka di balik kesuksesan itu, Yovie Widianto pernah merasakan titik terendahnya saat bergabung dengan grup itu. Ia merasa anggota Kahitna secara perlahan mulai "lupa" setelah menjadi seorang bintang besar.
"Sebuah masa dimana saya merasa teman-teman Kahitna pada saat itu 'lupa' ketika menjadi superstar," ucap Yovie Widianto, dikutip dari Shindu's Scoop di saluran YouTube medcom id, Kamis, 26 Oktober 2023.
Menurutnya, ia merasa bahwa teman-temannya bukan seperti Kahitna di awal setelah mulai terkenal. Kahitna yang dimaksud adalah ketika mereka masih tampil di cafe.
"Lupa dalam artian ketika tiba-tiba superstar. Bayangkan dari kita band cafe, tiba-tiba yang semua se-Indonesia dengan jadwal panjang gak karuan," ujar Yovie.
"Saya merasa semuanya jadi bintang-bintang yang saya lihat, 'gak seperti ini teman-teman saya'," lanjutnya.
Pada saat itu, anggota Kahitna dinilai mulai tidak beraturan hingga mengubah nuansa pop menjadi rock n roll. Hal itu yang menjadi titik terendah karier Yovie Widianto.
"Titik terendahnya saat itu, teman-teman ada yang kena narkoba, gak karu-karuan. Ini band pop rasanya rock n roll banget di dalamnya," ucap Yovie.
Meskipun masa itu dinilai sementara, tetapi periodenya cukup panjang. Hingga akhirnya, Yovie Widianto mulai menjadi produser beberapa grup musik lainnya sebagai pengalihannya, seperti The Groove dan Yovie & Nuno.
"Tapi itu ada temporary, tapi temponya cukup panjang. Ada menahun tuh. Nah di situ saya, 'wah, capek nih main band seperti ini'. Saya produksiin The Groove dan lain-lain," tutur Yovie Widianto.
Kemudian, pendewasaan pun terjadi pada grup musik Kahitna yang menjadi awal reuni terjadi. Pada saat itu, Yovie masih memfokuskan kariernya pada grup Yovie & Nuno.
"Oh tapi ternyata begitu Yovie & Nuno keluar, pendewasaan terjadi di Kahitna," kata Yovie.
Sebagai salah satu anggota Kahitna, Yovie Widianto percaya bahwa anggota yang lain memiliki kebaikan dalam diri mereka. Kahitna telah melewati masa khilafnya dan akhirnya bersatu kembali.
"Tapi saya memang punya perasaan, teman-teman saya pada dasarnya baik-baik semua, saya percaya, dan akhirnya bersatu seperti keluarga," tutur Yovie.
"Ada saat kita khilaf dan lupa, termasuk saya pribadi. Ngerasa bisa semuanya jadi lupa," tambahnya.
Setelah hanpir satu dekade tidak ada kabarnya, Kahitna kembali berdiri di atas panggung musik tanah air pada awal 2010 silam. Kahitna merilis sebuah album bertajuk Lebih Dari Sekedar Cantik dengan nuansa jazz yang memikat para pendengarnya.
Kini, Kahitna hanya tersisa 8 anggota setelah Carlo Saba, sang vokalis, meninggal dunia pada April 2023. Kepergiannya itu sangat memukul industri musik tanah air.
(Rafi Alvirtyantoro)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id