Menurut APMI, asosiasi yang dipimpin oleh Dino Hamid, ada empat faktor utama yang memengaruhi tingginya harga tiket konser di Indonesia. Berikut penjelasannya:
1. Prosedur Perizinan dan Pengamanan Acara
Salah satu faktor utama yang menyebabkan tingginya harga tiket konser di Indonesia adalah kompleksitas proses perizinan dan biaya pengamanan. Saat menggelar acara, promotor harus berurusan dengan berbagai instansi untuk mendapatkan izin resmi.
Selain itu, biaya yang dikeluarkan pun tidak hanya mencakup biaya perizinan resmi, tetapi juga biaya non-resmi serta pengamanan. Menariknya, biaya pengamanan ini sering kali tidak memiliki standar yang jelas dan dapat berubah tergantung pada skala acara, lokasi, serta kebijakan dari masing-masing pihak terkait.
Hal ini tentunya membuat promotor harus mengalokasikan anggaran tambahan yang pada akhirnya berdampak pada harga tiket yang lebih tinggi.
Baca juga: Fedi Nuril Kritik Penunjukan Ifan Seventeen sebagai Dirut PFN |
2. Tarif dan Kebijakan Pajak Hiburan
Faktor berikutnya yang turut berkontribusi pada tingginya harga tiket konser adalah kebijakan pajak hiburan. Pajak yang dikenakan kepada promotor bisa mencapai 20% dari harga artis penampil, sehingga menjadi salah satu komponen biaya terbesar dalam penyelenggaraan konser.
Selain itu, biaya pengiriman peralatan serta akomodasi tim produksi artis internasional juga cukup tinggi. Logistik yang kompleks, mulai dari pengangkutan alat-alat panggung hingga kebutuhan teknis lainnya, semakin menambah beban biaya yang pada akhirnya berdampak pada harga tiket yang harus dibayar oleh penonton.
3. Promotor Lokal Menjadi Pihak Ketiga
Dalam banyak kasus, promotor lokal tidak berperan langsung sebagai penyelenggara utama, melainkan sebagai pihak ketiga yang harus mengikuti sistem blind bidding. Artinya, mereka harus mengajukan penawaran untuk mendatangkan artis tanpa mengetahui harga yang diajukan oleh promotor lain.
Tantangan terbesar dari sistem ini adalah ketidakpastian dalam struktur harga dan biaya yang ditetapkan oleh pihak pertama, yang belum tentu sejalan dengan kondisi pasar di Indonesia. Hal ini meningkatkan risiko finansial bagi promotor lokal dan dapat berimbas pada harga tiket yang lebih tinggi demi menutupi potensi kerugian.
4. Tingginya Biaya Venue dan Kebutuhan Infrastruktur Tambahan
Salah satu alasan utama tingginya harga tiket konser artis internasional di Indonesia adalah mahalnya biaya sewa venue serta kebutuhan infrastruktur tambahan.
Banyak venue di Indonesia belum sepenuhnya memenuhi standar produksi skala besar, sehingga promotor harus mengeluarkan biaya ekstra untuk membangun panggung, memasang sistem audio yang mumpuni, videotron LED, pencahayaan, hingga fasilitas tambahan bagi penonton.
Biaya tambahan ini tentunya berdampak pada harga tiket, menjadikannya lebih mahal dibandingkan dengan negara lain yang memiliki venue dengan fasilitas lebih lengkap dan siap pakai.
Dengan berbagai faktor ini, wajar jika harga tiket konser internasional di Indonesia lebih tinggi dibandingkan negara lain. Gimana menurut Sobat Medcom? Apakah kalian setuju dengan penjelasan dari APMI ini?
(Basuki Rachmat)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News