Pada album terbaru, Reality Club Presents, Reality Club bukan saja menyajikan musik bergaya wild west seperti terdengar pada track "Dancing In The Breeze Alone," tetapi juga balada dengan tempo lambat seperti "Anything You Want," atau musik pop yang grande seperti "Tell Me I'm Wrong." Eksplorasi ini terdengar berbeda dari karakteristik dua album Reality Club sebelumnya. Lantas, bagaimana Reality Club mendeskripsikan musik mereka saat ini?
"Tapi yang pasti kita harus jujur di saat itu (dalam menulis lagu)," buka gitaris Faiz kepada Medcom.id, saat ditemui dalam jumpa pers Suara dari Indonesia - Spotify, di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 10 Agustus 2023.
Jawaban Faiz diamini oleh vokalis Fathia Izzati. Menurut Fathia, Reality Club sebagai band memberi ruang yang besar bagi ide-ide liar personelnya. Dia memberi contoh lagu "Dancing In The Breeze Alone" yang digagas Faiz, terinspirasi dari gim koboi Red Dead Redemption.
"Dan (kami) juga lebih berani eksplor musik. Faiz lagi pengin bikin lagu koboi, kita nggak ngasih batasan ke diri sendiri, kita ngikutin ide liar kita dan mencoba menjalani. kita pengin pol-polan kalo pengin konsep koboi sekalian," kata Fathia.
Eksplorasi lain dalam album terbaru Reality Club termasuk keputusan mereka melibatkan kelompok orkestra dari Budapest untuk mengisi lima lagu.
Selain Reality Club, musisi lain yang menjadi representasi program Suara dari Indonesia - Spotify adalah Soegi Bornean untuk Suara dari Jawa Tengah, Happy Asmara untuk Suara dari Jawa Timur, Andmesh untuk Suara dari Indonesia Timur, Anggi Marito untuk Suara dari Sumatra Utara, Guyon Waton untuk Suara dari D.I. Yogyakarta, dan Rossa untuk Suara dari Jawa Barat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News