Foto: Album Pesta Rap / plus.google.com
Foto: Album Pesta Rap / plus.google.com

5 Album Kompilasi Musisi & Band Indonesia Paling Berpengaruh

Agustinus Shindu Alpito • 03 Juli 2015 17:09
medcom.id, Jakarta: Selain studio album dan album mini, album kompilasi memiliki gaya tersendiri. Bukan hanya formatnya yang kolektif, tetapi dampaknya yang bisa lebih besar dari album studio pada musisi dan band. 
 
Di kancah musik Indonesia, album kompilasi pada kenyataannya memiliki segi historis. Baik sebagai penanda era maupun pemicu sebuah pergerakan musik. 
 
"Album kompilasi jangan pernah terasa seperti campuran yang asal, yang berisi band teman atau band titipan. Yang seperti itu biasanya tidak ada nilai lebihnya untuk diingat. Banyak kompilasi yang keluar tapi akhirnya dilupakan, jika tidak dikurasi dengan goal tertentu," ungkap Marcel Thee, penggawa Sajama Cut sekaligus kurator album kompilasi Compilation Number 01 yang digagas Scouting Unit dan The Bronze Medal.

Metrotvnews.com merangkum lima album kompilasi yang cukup dikenang dan memiliki pengaruh di dunia musik. Nama-nama album berikut disusun bukan berurutan dari mana yang lebih baik, tetapi diurutkan berdasarkan mana yang lebih dulu rilis.
 

1. Pesta Rap
Album ini merupakan bukti bahwa musik rap pernah mengalir deras di Indonesia. Dirilis tahun 1995, Pesta Rap seolah sebagai wujud "pemberontakan" sekaligus bukti eksistensi bahwa aliran musik hip-hop nyata di Indonesia. Selanjutnya album Pesta Rap berlanjut dengan seri ke-2 dan ke-3. Selain itu, album ini jadi pemicu tersendiri untuk perkembangan di dunia hip-hop Indonesia.
 
Lewat album ini hip-hop membuktikan diri sebagai aliran musik yang cair, yang bisa mentransformasikan berbagai kejadian sehari-hari ke dalam bentuk rima dan musik yang kocak. Memandang persoalan sosial lewat satire berbentuk lirik. 
 
Black Skin, G-Trible, Sindikat 31, Boyz Got No Brain adalah beberapa nama dalam album ini. Tentu jika kita tidak ingat lagi nama-nama itu, pasti masih ingat lagu Cewek Matre yang juga terdapat dalam Pesta Rap.
 
2. JKT:SKRG
Keberadaan album JKT:SKRG secara langsung berpengaruh terhadap perkembangan dan popularitas dari band-band independen di Indonesia. Album yang dikuratori oleh David Tarigan ini rilis pada 2004 di bawah naungan Aksara Records. Tidak perlu diragukan lagi, hampir semua band-band yang masuk dalam kompilasi ini memiliki karier cemerlang dan beberapa masih konsisten hingga saat ini. JKT:SKRG adalah potret suksesnya album kompilasi dalam memberikan pengaruh perkembangan musik.
 
The Brandals, Sore, Sajama Cut, Seringai, Teenage Death Star, The Adams adalah beberapa jebolan dari album ini.
 
3. LA Indiefest
Tensi kancah independen sedang tinggi-tingginya pada satu dekade pertama milenium. Ingin ikut andil dalam demam ini, perusahaan rokok pun memberi akomodasi dengan mengadakan sebuah kompetisi band. Lahirlah sebuah album kompilasi yang disponsori perusahaan rokok, LA Indiefest Vol 1, pada 2006. Berkat album ini, band-band independen dari berbagai penjuru mulai terdengar dan disukai. Mulai dari Airport Radio, Vincent Vega sampai 70's Orgasm Club. LA Indiefest kemudian dilanjutkan hingga lima seri yang berujung di tahun 2011.
 
4. Poetry Battle & Hiphopdiningrat
Gelegar hip-hop Jawa, khususnya kawasan Yogyakarta, terasa dengan adanya album kompilasi Poetry Battle. Konsep album ini menarik. Musisi hip-hop ditantang untuk mengangkat puisi-puisi lama yang sarat bahasa Jawa ke dalam musik hip-hop. Dampaknya luar biasa. Poetry Battle bukan sekedar album musik, tetapi jadi sebuah pergerakan yang mampu menyajikan budaya dan kultur dalam sebuah menu baru berbalut hip-hop. Poetry Battle dirilis dalam dua seri, di tahun 2006 dan 2009. Lagu-lagu yang berasal dari album ini sampai saat ini pun masih relevan untuk didengar, tidak lain karena tema yang mereka angkat adalah sosial budaya yang sangat erat dengan kehidupan dan problematika sehari-hari.
 
Dampak dari Poetry Battle besar. Hingga melibatkan beberapa seniman lintas latar belakang, seperti penyair dan sineas. Pada 2010 lahirlah sebuah film dokumenter Hiphopdiningrat yang digarap Chandra Hutagaol dan Marzuki Mohammad. Film dokumenter Hiphopdiningrat lahir dengan sebuah album kompilasi dengan judul yang sama. Dampaknya tetap luar biasa. Sejumlah lagu berkualitas disematkan dalam album itu dan jadi koleksi wajib tentunya bagi penggemar musik hip-hop. Beberapa lagu dalam album ini diambil dari album kompilasi Poetry Battle.
 
5. OST. Janji Joni
Memang album ini adalah album soundtrak film Janji Joni. Tetapi nuansa lain dari album ini adalah sebuah album kompilasi utuh yang berisi band-band berkualitas. Siapa yang tidak kepincut saat mendengar Senandung Maaf dari White Shoes and The Couples Company atau Konservatif dari The Adams? Lewat album inilah lagu-lagu itu melejit. Album yang rilis pada 2005 ini memang diisi oleh sebagian besar band yang juga terlibat di JKT:SKRG. Lepas dari itu, OST Janji Joni patut diapresiasi sebagai sebuah album yang merangkum musik-musik Indonesia yang baik, dalam suatu momen yang pasti akan dirindukan kelak.
 
Dampak nyata dari soundtrack Janji Joni adalah mulai menjamurnya film-film yang menggaet musisi independen untuk terlibat dalam soundtrack. Atau bahkan sebaliknya, menginspirasi musisi untuk membuat musik yang sinematis.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AWP)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan