Momen perilisan album digelar di Braga Sky 1957, Bandung, Jawa Barat dalam acara The Aftersunset Chronicle: Kita Adalah Mereka. Momen ini menggambarkan kisah perjalanan band Aftersunset yang terbentuk sejak 1997 sebagai catatan kehidupan yang menyoroti tiga fase.
Ada awal di mana era pembentukan dan popularitas band Aftersunset, lalu perubahan mengenai transformasi musik dari british pop menjadi new wave termasuk dinamika pergantian personel. Terakhir ialah kebangkitan yang mengisahkan tentang periode hiatus panjang yang diakhiri dengan reuni dan peluncuran mini album.
Saat ini Aftersunset beranggotakan Gagan (bass dan vokal), Iweng (drum), Iwan (gitar), dan Herman (gitar). Pada EP Kita Adalah Mereka, Aftersunset menyuguhkan empat lagu berjudul "Hanya Waktu", "Fana", "Kita Adalah Mereka", dan "Yang Tersisa".
baca juga: |
"Dengan formasi terbaru dan karya-karya yang segar, Aftersunset siap kembali menghiasi blantika musik. Kami membawa pesan bahwa setiap perjalanan, seberat apa pun, selalu menyimpan peluang untuk kembali bersinar, bahkan setelah matahari terbenam," kata Iweng dalam keterangan tertulisnya.
Kembalinya Aftersunset bukan hanya sekadar tentang musik, tetapi juga mengenai persahabatan, komitmen, dan kecintaan para personel terhadap musik. Lagu dalam album ini seakan bukti persahabatan yang mampu melahirkan suatu karya yang punya kedalaman emosional.
"Di tahun 2002 saya sempat bergabung dengan band Caffeine pasca hengkang dari Aftersunset. Lalu Iweng dan Iwan join ke manajemen Peterpan, sementara Herman bersama band New Eta. Namun di tahun 2024 kami bersatu kembali dengan semangat dan karya fresh. Tentu perjalanan panjang yang kami lalui menjadi pelajaran berharga untuk mengarungi belantika musik Tanah Air ke depannya," jelas Gagan.
Kedekatan para personel Aftersunset dengan musisi Bandung membuat mereka mendapat dukungan penuh dari Ariel Noah hingga Tria The Changcuters. Keduanya turut menyambut kembalinya Aftersunset.
"Congrats Aftersunset baru rilis mini album berjudul Kita Adalah Mereka. Sukses terus mudah-mudahan banyak yang dengar," kata Ariel.
"Halo akang-akangku Aftersunset, saya Tria The Changcuters mengucapkan atas perilisan album Kita Adalah Mereka,” kata Tria dalam cuplikan video.
Dukungan tak hanya datang dari rekan musisi, tapi juga DCDC yang menganggap Aftersunset merupakan grup musik yang patut diperhitungkan secara karya. Dengan karakter musik new wave yang kini diusung menjadikan Aftersunset lebih eksperimental dan fresh. Apalagi band ini punya basis penggemar yang masif dan loyal.
"Transformasi musik new wave dari Aftersunset menjadi warna baru di tengah dominasi musik pop. Terbukti perilisan EP Kita Adalah Mereka ini banyak mendapat sambutan dan respon yang positif dari para fans Aftersunset maupun penikmat musik. Kami harap Aftersunset semakin punya tempat spesial industri musik Indonesia," kata Danny perwakilan DCDC.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News