Liriknya, yang diciptakan oleh Eva bersama Matthew Sayerz dan Hon Lesmana, mengungkap soal perasaan rindu. Namun dia enggan kerinduan itu spesifik pada seseorang, melainkan lebih abstrak dan terbuka terhadap interpretasi pendengar.
Bagi Eva sendiri, dia terinspirasi perasaan rindu atas rumah.
"Saat itu, aku terinspirasi oleh frasa dan perasaan yang aku dapatkan ketika aku sedang berada di tengah alam – perasaan rindu rumah," kata Eva dalam jumpa pers di kawasan Kemang, Kamis, 11 April 2019.
Sebelum lirik dikerjakan, lagu ini sudah punya progresi kord serta melodi. Dari situ, Eva merasa lagunya cocok jika bertemu dengan lirik Bahasa Indonesia.
Itu juga menjadi jawaban atas tantangan pribadi Eva untuk mengerjakan lagu bahasa Indonesia. Selama ini, dia merasa lebih mudah membuat lagu berbahasa Inggris. Lagipula, banyak pendengarnya yang menantikan lagu-lagu Eva dengan bahasa berbeda.
"Aku juga merasa bahwa aku sudah siap dengan tantangannya," ungkap putri Sophia Latjuba dan Indra Lesmana.
Demas Narawangsa, musisi yang juga kekasihnya, terlibat sebagai produser dan mengisi instrumen piano serta synth bass. Indra, ayah Eva, juga terlibat mengisi solo steel keytar.
Secara umum, Eva menyebut musiknya terasa lebih "organik" ketimbang lagu A Long Way, tetapi "masih ada unsur-unsur elektronik". Dia mengaku ingin membuat sesuatu yang beda dibandingkan dengan lagu-lagu yang kini mendominasi radio.
Kala Senja akan dirilis secara digital di sejumlah platform streaming dan unduhan pada Jumat, 12 April 2019. Video liriknya juga akan dirilis pada hari yang sama di YouTube.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News