“Aku merasa selama ini belum pernah melakukan hal berguna untuk alam walaupun aku merasa sebesar itu rasa cinta dan hormatku sampai rasanya ada adiksi tersendiri berada di alam terbuka,” kata Asteriska, dilansir dari keterangan pers.
“Ketika menyadari ternyata aku sudah pernah menciptakan beberapa lagu yang berkaitan dengan alam, aku memutuskan untuk mengumpulkannya dalam satu album. Ini memudahkanku untuk gerak lebih, seperti menyebarkan gaung kepedulian akan menjaga alam, menggalang dana untuk lembaga yang berkaitan dengan menjaga alam, dan menjadi pengingat untuk diriku sendiri bahwa aku harus terus berusaha lebih menjaga alam."
Asteriska menggalang dana lewat situs Kitabisa, untuk diserahkan kepada Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang bergerak di bidang lingkungan hidup. Dua LSM yang dituju dalam penggalangan dana ini adalah North Bali Reef Conservation dan Lindungi Hutan.
Dalam proses pengerjaan album, Asteriska berkolaborasi dengan produser Andreas Arianto.
“Mas Andreas mampu menerjemahkan keinginanku ke dalam lagu yang memang warnanya cocok dengan suaraku,” kata Asteriska.
Album mini Rumah Kita terdiri dari empat lagu, yaitu "Ibu Pertiwi" yang menyuarakan kegelisahan Asteriska setelah berkunjung ke Muara Gembong yang terancam tenggelam. "The Waves and the Grey" tentang keindahan samudra. "Cerita Laut" tentang suka dan duka kehidupan di dalam laut, dan track terakhir "When Earth Speaks" tentang mendekatkan diri dengan alam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id