Lagu “Allegori” berawal dari puisi karya musisi dan penulis lagu Randy KMPL pada tahun 2020.
“Sebenernya Randy KMPL sudah menulis lirik dari ‘Allegori’ ini dalam catatan di HP pada tahun 2020. Sampai suatu hari, Randy KMPL menghadiahkan puisinya untuk Ken, frontman Peni. Karena gaya penulisan yang terasa akrab dan personal, hanya perlu waktu belasan menit untuk menjadikannya jadi sebuah lagu utuh,” ungkap band yang didirikan tahun 2025 tersebut.
| Baca juga: FFI 2025 Buka Pintu untuk Semua Film, Merah Putih: One for All Bisa Masuk? |
Secara musikal, “Allegori” menggabungkan nuansa fuzzy rock ala alternatif 90-an dengan lirik penuh kepasrahan dan kesedihan. Gitar kasar, drum enerjik, bunyi tambourine renyah, hingga solo gitar yang jarang ditemui di musik modern menjadikan single ini berbeda. Menurut Peni, lagu ini merupakan simbol kepedihan yang tersimpan namun disamarkan dengan kemasan yang berlawanan.
“Lagu ini cocok untuk orang-orang yang selalu menyimpan sesal dalam diam. Mereka yang selalu berusaha sibuk agar tidak perlu mengingat dan yang memilih kesepian agar tidak perlu menjelaskan. ‘Allegori’ akan membuatmu merasa (setidaknya) tidak sendiri. Karena kami pun pernah merasakannya, dan nyatanya, semuanya bisa berakhir baik-baik saja,” lanjut Peni.
Direkam di Rama Project Studio dengan mixing dan mastering oleh Rama Satria M, “Allegori” menjadi modal debut kuat bagi band alternatif Malang ini. Peni juga mengungkapkan bahwa beberapa lagu baru berbahasa Indonesia sudah siap untuk dirilis dalam waktu dekat.
Single debut “Allegori” kini sudah tersedia dan bisa dinikmati di berbagai platform musik digital.
| Baca juga: Rangga & Cinta Tayang Perdana di Busan International Film Festival |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
