Saat tampil di Java Jazz, Nyoman Paul membawakan 9 lagu, yang menarik perhatian penonton yakni saat lagu “Mundur Perlahan,” diaransemen menjadi Jazz.
Usai tampil, Paul mengungkap bahwa sebagian besar lagu yang ditampilkannya diaransemen secara khusus, dan hanya untuk Java Jazz 2025.
“Satu setengah bulan sampai dua bulan (buat aransemen). Karena waktu itu beriringan dengan persiapan showcase album (Luap) jadi sekalian, kita ambil sesi sekitar delapan jam, empat jam untuk showcase, dan empat jam untuk aransemen Jazz ini,” kata Paul kepada Medcom.id.
baca juga: Nyoman Paul Gandeng Produser asal Swedia Rilis Album Perdana LUAP |
Sebagai ciri khasnya, malam itu Nyoman membuka penampilannya dengan lagu “The Way You Look at Me,” berlanjut dengan “Namanya Juga Hidup,” dan “Alunan Mimpi.”
“Full rombak sih. dari lagu pertama sampai lagu terakhir itu baru banget, kecuali lagu ‘Sekarang dan Selamanya’ itu emang kayak gitu lagunya,” ungkap Paul.
Tampil di Java Jazz merupakan salah satu keinginan Paul yang tahun ini dapat terwujud, dan ternyata Paul juga mengikuti musik-musik Jazz.
“Saya juga sebenarnya pendengar blues ada Prince, tapi Prince juga sering main jazz juga kan walaupun dia memang otentik di Blues,” ucap Paul.
Bahkan Paul menyebut musik Jazz menjadi inspirasi dalam pembuatan salah satu lagunya yakni, “Penjara.”
“Suka Eric Clapton juga, sama juga kan Jazz masuk. Salah satu lagu album itu referensinya Eric Clapton 'Penjara,' itu referensinya 'Tears in Heaven.' Bukan secara total ya, notasi juga sangat beda, cuma nuansanya dan perpindahan reffrain-nya,” ucap Paul.
Nyoman Paul merupakan penyanyi jebolan Indonesian Idol Musim 12, asal Bali. Lagu debutnya adalah “Bernafaslah Sejenak” yang juga memamerkan keterampilannya dalam menulis lagu.
Suara khas Nyoman yang menenangkan memberikan daya tarik tersendiri bagi para penggemarnya Paulmoon, dan juga pecinta musik tanah air.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News