Dalam Indonesia Music Expo (IMEX) 2022 yang digelar di Ubud, Bali, pada 24-27 Maret 2022, musik Karo direpresentasikan oleh kelompok bernama Music of Karo. Kelompok ini terdiri dari para anak-anak muda yang berkolaborasi dengan seniman musik Karo senior.
"Dari lima suku Batak, musik Karo berbeda dari segi instrumentasi. Di Karo itu instrumennya kecil-kecil. Secara melodi juga berbeda dari Toba, Simalungun. Melodi Karo sifatnya minor, banyak yang sifatnya mendayu-dayu," kata Brepin Tarigan, anggota Music of Karo, kepada Medcom.id.
Secara umum musik Karo terdiri dari sarunei (alat musik tiup), kulcapi (alat musik petik), gendang indung dan gendang anak yang berbentuk tabung kecil memanjang, dan dua gong (gong besar dan gong kecil) Ensambel itu dipadu dengan seorang penyanyi yang disebut perkolong-kolong, membawakan kisah-kisah tentang apa saja, sesuai dengan tema acara adat.
Musik Karo direpresentasikan dengan baik dalam ajang IMEX 2022 oleh Music of Karo yang terdiri dari Brepin Tarigan (gendang indung/kulcapi), Darwan Tarigan (sarunei), Ramanta Sinuliy (gung), Wiranata Gurki (gendang anak), dan Eli Herlina br Pinem(Perkolong-kolong).

"Ada dua ansambel besar. Gendang dan sarunai, satu sarinai pembawa melodi, dan gendang sebagai perkusi. Ada gong besar dan kecil sebagai metronom. Untuk vokal disebut perkolong kolong, jadi dia biasa menyanyikan sebuah cerita dari diri sendiri. Misal ada upacara adat pernikahan, dia akan menceritakan tentang pernikahan dengan sangat panjang," imbuh Brepin.
Music of Karo tampil pada hari kedua IMEX 2022, pada Jumat, 25 Maret 2022. Penampilan mereka membawa kesan yang magis. Ketukan stagnan dari gendang kecil yang dipukul dengan stik berpadu dengan suara konsisten dari gong, ditambah dengan melodi serunai yang terdengar syahdu, memberi kesan bahwa musik mereka sarat dengan hal-hal terkait spiritual.
Bupati Karo Cory Sriwaty Sebayang yang juga hadir dalam IMEX 2022 turut memberikan pengantar atas penampilan Music of Karo.
"Karo merupakan dataran tinggi dengan ketinggian 1.600 di atas permukaan laut. Dan apa yang ditampilkan di sini merupakan musik ritual pemanggil roh. Itu musik tradisi lama sekali. Dalam tradisi, yang membawakan musik itu bisa kerasukan roh dan kita bisa berkomunikasi dengan roh yang, dipanggil ke tubuh pemusik," ujar Cory.
Melestarikan musik Karo tak lepas dari tantangan. Kini, para seniman tradisi musik Karo, baik yang sudah berusia lanjut maupun yang masih muda terus berjuang untuk menjaga tradisi ini agar tidak punah.
"Kedatangan kami ke sini ingin memperkenalkan bahwa sumatera utara itu beragam. Walaupun kami dibungkus dalam rumpun Batak, tetapi kami punya keunikan masing-masing," tukas Brepin.
IMEX 2022 digelar di Puri Lukisan Ubud, ajang ini mempertemukan para musisi berbasis budaya dan juga para stakeholder dalam ekosistem musik. Para penampil dalam expo ini antara lain Sumatera (Kande, Suarasama, Riau Rhytm), Bali (Bona Alit, Jegog Suar Agung, NoizeKilla), NTT (Marinuz Kevin, Folksong of Flores, Tingkilan Kota Raja), dan perwakilan dari daerah-daerah lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News