Band yang digawangi oleh James (vokal), Erland (gitar), Ryan (gitar), Rizal (bass), dan Gilang (drum), ini pertama kali menjalin komunikasi dengan Sound Puzzle, sehari sebelum mereka tampil di panggung Jakarta Beat Society, 27 April 2025 lalu.
Dalam sebuah sesi diskusi khusus, The Signals berkesempatan mempresentasikan visi dan warna musikal mereka kepada perwakilan Sound Puzzle. Resonansi dari pertemuan itu rupanya cukup kuat yang akhirnya mengarah pada kesepakatan kerja sama profesional jangka panjang.
"Awal perkenalan dengan Sound Puzzle dimulai sehari sebelum kita melakukan perfom di Jakarta Beat Society. Di situ kita mendapatkan session untuk mempresentasikan dan berdiskusi dengan perwakilan Sound Puzzle. Dalam sesi diskusi tersebut, visi kami The Signals sangat disambut positif oleh manajemen Sound Puzzle, dimulai dari chemistry dalam warna musik yang kita tawarkan, dan juga satu visi dalam eksplorasi plan pasar internasional," jelas The Signals kepada Medcom.id.
| Baca juga: Ayu Ting Ting Bakal Gelar Konser Dangdut di Depok dengan Konsep K-Pop |
Bergabungnya The Signals ke dalam manajemen musik Korea Selatan ini menjadi langkah penting dalam upaya mereka memperluas jangkauan audiens. Salah satu strategi awal yang tengah mereka siapkan adalah merilis materi-materi baru dalam Bahasa Inggris, yang mereka nilai sebagai langkah realistis untuk menembus pasar internasional.
"Untuk penulisan lagu, kita tidak menampik, untuk menggaet pasar internasional, kita perlu merilis dalam Bahasa Inggris , dan dalam waktu terdekat ini kita juga akan merilis lagu baru dalam versi Bahasa Inggris," lanjut mereka.
Menariknya, meski kini berada dalam naungan manajemen musik berskala global, The Signals tetap memegang kendali penuh atas arah artistik dan musikalitas mereka. Mereka menjelaskan bahwa pihak Sound Puzzle tidak memberikan tekanan apa pun untuk mengubah warna musik yang selama ini menjadi ciri khas dari band rock asal Jakarta tersebut.
"Sejauh ini, kita masih diberikan kebebasan penuh dalam untuk bereksplorasi bermusik, komprominya hanya dalam bentuk gagasan yang bisa kita padukan untuk menggaet pasar internasional tetap dengan karakter musik kami," ungkap The Signals.
Sebaliknya, kolaborasi ini justru membuka ruang eksplorasi kreatif yang memperkaya karakter musikal The Signals. Tak hanya itu, kolaborasi dengan Sound Puzzle juga membuka peluang kolaborasi lintas negara, termasuk dengan musisi asal Korea Selatan yang berada di bawah satu naungan manajemen.
"Yes, kemungkinan ini bisa sangat terjadi, karena di dalam manajemen Sound Puzzle juga terdapat beberapa artis global dan termasuk artis dari Korea, pastinya kita akan mencoba kesempatan ini," sambung mereka.
Tak sekadar wacana, The Signals menegaskan bahwa sebagai langkah awal menuju fase baru dalam perjalanan bermusik mereka, sebuah single berbahasa Inggris akan segera dirilis dalam waktu dekat.
| Baca juga: Bilal Indrajaya Hadirkan Kisah Perjumpaan dan Perpisahan di Album Dua Dunia |
Selain itu, para personel The Signals juga tengah menargetkan showcase internasional yang sudah mulai digodok sejak awal tahun, dengan fokus utama adalah pasar musik Eropa.
"Rencana terdekat dari Kami adalah merilis lagu versi Bahasa inggris, dan target kita adalah mencoba masuk ke pasar musik Eropa, untuk target showcase plan kita ada diakhir tahun dan tahun depan (2026) dengan menargetkan showcase di Jerman, Inggris dan Denmark," tutup The Signals.
Sepanjang kiprahnya di skena musik Tanah Air, The Signals sendiri telah menelurkan sejumlah karya yang memperkuat identitas mereka sebagai band rock yang produktif dan konsisten. Mereka mengawali perjalanan lewat debut EP bertajuk Paling Pantas pada 2010, yang kemudian disusul dengan beberapa single seperti “Kita Yang Bisa” dan “Resah” yang dirilis pada 2023, serta single bertajuk "Akhiri" yang baru dirilis pada awal Januari 2025 kemarin.
(Basuki Rachmat)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
