Maraknya jual beli daging anjing di Indonesia menjadi inpirasi awal dibuatnya lagu "Anjing Bukan Makanan." Sebagai sosok vegan dan penyayang binatang, King Masmus melalui lirik lagu ini mencoba menyentuh nurani para pendengarnya untuk lebih memahami bahwa “anjing bukan makanan.”
Menurut King Masmus, anjing dan kucing termasuk binatang yang masuk ke kategori hewan teman manusia, bukan hewan ternak yang layak di konsumsi. Mereka tinggal satu atap dan bahkan berbagi tempat tidur dengan manusia. Belum lagi kasus pencurian anjing dan kucing, sikap kasar, peracunan dan lain-lain menjadikan rasa keprihatinan yang mendasar.
King Masmus juga menyuarakan dan mengingatkan kembali bahwa burung juga bukan mainan di deret lirik, “Demi kompetisi jutaan. Ow ow astaga burung bukan mainan”. Burung adalah satwa liar yang berhak terbang bebas menikmati hidup sesuai kodratnya, menjadi teman dan penyeimbang ekosistem alam. Disini sangat jelas ditekankan bahwa penangkapan, pengurungan, perdagangan, kompetisi dan konsumsi burung merupakan tindakan animal abuse, apapun alasannya, “jangan mainin burung.”
Di single yang diproduseri Bandizt (bassist Shaggydog), musisi yang memilih Dub Reggae sebagai bentuk ekspresi-nya ini masih bersikukuh di genre yang sama. "Anjing Bukan Makanan" menawarkan musik Reggae sebagai dasar musiknya kemudian diberi sentuhan Electronic Dub Steppa yang di balut dengan art serta gaya khas dari King Masmus menjadikan lagu ini terdengar easy listening dan penuh makna.
“Saya suka dengan kombinasi musik yang orisinil, kreatif, mudah dinikmati dan mempunyai pesan positif serta menyenangkan,” ungkap King Masmus tentang single yang musiknya dibuat bersama Irhan (Magix Riddim) ini.
Single "Anjing Bukan Makanan" akan resmi dirilis melalui berbagai platform musik digital mulai 14 Agustus 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News