Nyaris tidak ada perempuan di kerumunan itu. Mereka semua datang dengan satu tujuan, melihat konser kolaborasi grup idola satu kandungan, JKT48 dan AKB48. Pukul 18.30, kerumunan itu beranjak masuk lokasi pertunjukan. Mungkin terlalu dini menilai apa yang akan terjadi adalah sebuah konser.
Tanpa dikomando, para penonton yang masuk ke lokasi konser segera mengeluarkan senjata mereka, batang lampu. Teriakan demi teriakan membahana, seolah semangat mereka terbakar tak sabar melihat gadis-gadis Jepang muncul di hadapan mereka.

Foto: Konser JKT48 & AKB48 di Jakarta/Metrotvnews.com/Agustinus Shindu Alpito
Seperti pertunjukan lain, harga membedakan kenyamanan dalam menikmati acara. Penonton kelas Festival pun harus cukup sadar diri menikmati anggota grup idola mereka dari jarak sekitar 50 meter dengan uang tebusan Rp220 ribu. Lain halnya dengan penonton kelas Platinum yang disediakan kursi empuk di bagian depan dengan biaya Rp528 ribu. Lepas soal kelas, semua terisi penuh.
Yang dinanti muncul. AKB48 tampil mendahului tuan rumah dan mengawali pentas dengan lagu "Kibouteki Refrain". Baru di lagu keempat tuan rumah datang untuk menyapa dengan aksi kolaborasi "Flying Get".
Menit demi menit berlalu, beberapa aksi pencair suasana digelontorkan. Sapaan perkenalan, sampai ungkapan rasa cinta diucapkan anggota AKB48. Metrotvnews.com menyaksikan sendiri bagaimana reaksi penggemar yang meloncat kegirangan, berteriak histeris kala salah satu anggota AKB48 mengucap kalimat, "Aku suka kamu". Euforia yang luar biasa.
Intensitas komunikasi yang tinggi antara grup idola dan penonton semakin membuat suasana cair. Sebuah permainan pun digelar untuk menyemarakkan acara. Klik di sini: Aduh, JKT48 Dihukum AKB48.
Dari segi tata panggung, tidak ada yang spesial. Hal itu tentu bukan berarti pihak penyelenggara tidak mampu memberikan dekorasi meriah. Munculnya puluhan gadis-gadis yang berpura-pura menyanyi sambil berjoget sudah membuat panggung terasa penuh meski tanpa dekorasi berlebih.

Foto: Konser JKT48 & AKB48 di Jakarta/Metrotvnews.com/Agustinus Shindu Alpito
Penonton bagian Festival pun hanya beberapa kali merasakan dekat dengan idola mereka. Tepatnya dua kali, saat sebuah kereta berisi personel AKB48 dijalankan dengan rel yang mengitari batas penonton kelas Gold dan Festival.
Satu hal yang membuat pentas ini berbeda dari konser atau festival musik lain adalah tertibnya penonton dalam menghargai penonton lain. Sangat sedikit penonton yang merekam atau memotret acara ini dengan ponsel mereka. Kalau pun ada, tidak dalam waktu yang lama. Hal ini terasa janggal di era sekarang. Tapi justru jadi contoh yang baik.
Penggunaan batang lampu yang biasa dilambaikan ke atas pun juga dalam porsi semestinya, hanya pada sahutan-sahutan di sela-sela lagu. Selebihnya, para penonton larut dengan suguhan musik dan tari. Jika saja setiap acara musik para penontonnya sadar akan ketertiban dan menghargai penonton lain dengan tidak mengganggu pandangan menggunakan ponsel, tentu pengalaman menikmati pertunjukan akan lebih maksimal.

Foto: Penonton Konser JKT48 & AKB48 di Jakarta/Metrotvnews.com/Agustinus Shindu Alpito
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id