Melalui lagu ini, Rangga hendak merayakan cinta yang justru sudah tertanam lama, mempertahankannya, dan mensyukuri kehadirannya. Dia menyebut lagu "Asa" bersifat universal sehingga bisa menjadi selebrasi cinta buat siapa saja.
"Jika dibayangkan, lagu ini sangat pas didengarkan saat senja, dalam suasana yang romantis,” kata Rangga dalam keterangan tertulisnya.
Kehadiran Rudye dalam proses kreatif membuat talenta Rangga lebih terasah. Rudye tidak hanya ikut meracik komposisi musik, tapi juga dalam penyusunan lirik.
"Tapi untuk judul lagu, kata 'Asa' itu datangnya dari Rangga sendiri. Asa sendiri bermakna pengharapan, sebuah harapan akan cinta yang langgeng dan tak pernah sirna," jelas Rudye.
Meski pembuatan lagu terbilang cepat, Rudye mengungkapkan proses revisi yang terjadi berulang kali. Hal itu dia anggap wajar karena Rangga ingin yang terbaik di single perdananya ini.
"Proses penggarapan musiknya sih cepat, tapi revisi vokal sampai beberapa bulan, karena Rangga juga sibuk. Proses keseluruhan hampir dua tahun," ucapnya.
Setelah merilis single perdana, Rangga memastikan dia sudah menyiapkan materi lain. Rudye pun menyebut Rangga punya modal menjadi penyanyi karena memiliki keunikan.
"Vokal Rangga terbilang unik. Sedikit tebal dan bervibra. Bahkan di beberapa bagian, tarikan vokalnya bisa dibilang mirip Bams eks Samsons. Payung Teduh adalah salah satu referensi utama untuk musiknya, namun dipadukan dengan nuansa-nuansa city pop Jepang yang saat ini cukup banyak digemari. Fokusnya lebih ke bagaimana membuat suara Rangga klop dengan musiknya," tutup Rudye.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id