Nasrudin Hassan menyebut kalau kedatangan Coldplay ke Malaysia hanya akan menumbuhkan budaya hedonisme serta tak membawa kebaikan bagi agama, umat, dan negara.
Dalam wawancara bersama sebuah stasiun radio Malaysia baru-baru ini, Chris Martin memberikan tanggapannya terkait seruan ini.
“Setiap kali aku bertemu orang Malaysia, aku merasakan cinta dan kehangatan. Semua orang dipersilakan untuk datang ke pertunjukan kami. Kami mencintai semua orang, semua jenis orang, semua agama, semua pemimpin, semua pengikut – tidak ada yang dikecualikan,” kata Chris.
Chris melanjutkan, "Kami benar-benar ingin kalian datang ke pertunjukan kami dan merasa bebas untuk menjadi diri sendiri dan membiarkan semua orang menjadi diri mereka sendiri. Siapa pun yang tidak senang kami datang, kami minta maaf, tapi kami juga mencintaimu.”
Sebelumnya, sejumlah politikus Malaysia pun sempat menyatakan ketidaksetujuan terhadap Nasrudin Hassan, seperti Shakir Ameer, sang ketua Democratic Action Party (DAP) Shah Alam.
“Berdasarkan logika PAS, berarti internet, televisi, radio dan media sosial lainnya yang sangat mereka andalkan (terutama TikTok) untuk menyebarkan propaganda, harus dilarang juga untuk mempromosikan nilai-nilai tertentu yang tidak mereka setujui,” ujar Shakir Ameer.
“Ada kebutuhan untuk mengakui bahwa selama acara musik oleh artis internasional besar seperti Coldplay, pedagang lokal dapat mencari nafkah dengan jujur di sekitar tempat acara,” lanjutnya menambahkan.
Di sisi lain, Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, justru menyambut baik kedatangan Coldplay ke Negeri Jiran. Malah, Anwar Ibrahim ikut mendukung gerakan menjaga lingkungan seperti yang sering digencarkan oleh Coldplay.
“Coldplay, selamat datang ke Malaysia. Mari kita bekerja sama, menjaga lingkungan, dan menjaga dunia tetap aman,” kata Anwar Ibrahim.
Sementara itu, di Indonesia sendiri juga ramai soal kabar segelintir pihak yang menolak kedatangan Coldplay ke Tanah Air. Belakangan, yang ramai diperbincangkan ialah Presidium Alumni 212 (PA 212), sebuah organisasi yang berisikan kelompok-kelompok yang bergabung dalam Aksi 212.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PA 212, Novel Bamukmin, dengan tegas menolak kedatangan Coldplay karena band asal Inggris tersebut dianggap mendukung LGBT dan menganut Atheisme.
(Nicholas Timothy Suteja)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id