Marina Diamandis cabut katalog musik dari Israel (Foto: instagram)
Marina Diamandis cabut katalog musik dari Israel (Foto: instagram)

Makin Banyak Penyanyi Tarik Lagu dari Israel lewat Gerakan No Music For Genocide

Elang Riki Yanuar • 06 Oktober 2025 23:51
Jakarta: Dukungan terhadap Palestina kembali mengalir dari dunia musik internasional. Melalui kampanye global bertajuk No Music For Genocide, ratusan musisi dan label rekaman melakukan aksi geo-block atau penarikan karya dari layanan streaming di Israel sebagai bentuk protes atas genosida dan kekerasan yang terjadi sejak Oktober 2023.
 
Terbaru, penyanyi internasional Marina Diamandis resmi menarik album terbarunya Princess of Power dari layanan streaming di Israel. Penyanyi asal Wales itu juga meminta Atlantic Records, label lamanya, untuk menghapus rilis lain yang masih tersedia di negara tersebut.
 
Keputusan Marina mengikuti langkah serupa yang dilakukan Lorde, yang juga mengumumkan aksi geo-block terhadap katalog musiknya.

Kampanye No Music For Genocide sendiri diluncurkan pada 18 September 2025 dengan dukungan awal lebih dari 400 musisi dan label dari berbagai negara. Tujuan utama gerakan ini adalah memblokir akses musik di Israel sebagai bentuk solidaritas bagi korban konflik, khususnya perempuan dan anak-anak di Palestina.
 
Baca Juga :

Paramore Tarik Katalog Musik dari Spotify di Israel, Ikut Gerakan Boikot "No Music for Genocide"


 
Selain wujud kepedulian kemanusiaan, boikot ini juga dipandang sebagai strategi untuk “mengisolasi dan mendelegitimasi” Israel menggunakan kekuatan budaya. Para musisi berharap langkah tersebut tidak hanya menolak normalisasi hubungan dengan Israel, tetapi juga menekan industri musik global agar menghentikan kerja sama komersial dengan negara tersebut.
 
Makin Banyak Penyanyi Tarik Lagu dari Israel lewat Gerakan No Music For Genocide
 
Gerakan ini juga diharapkan dapat memberi tekanan pada perusahaan rekaman raksasa seperti Sony, Universal, dan Warner untuk mengambil sikap seperti yang dilakukan ketika Rusia melakukan invasi ke Ukraina dan dengan segera menghentikan operasionalnya di Rusia pada tahun 2022.
 
Hingga awal Oktober 2025, jumlah partisipan dalam kampanye No Music For Genocide telah melampaui 1.000 artis. Kehadiran Marina menambah daftar panjang musisi besar yang bergabung, termasuk Lorde, Björk, Massive Attack, Paramore, Rina Sawayama, Arca, dan Japanese Breakfast.
 
Dengan semakin banyaknya musisi yang terlibat, kampanye ini diyakini mampu memperkuat opini publik internasional, menolak praktik art-washing, serta menegaskan solidaritas dunia seni terhadap perjuangan rakyat Palestina.
 
(Thiyya Iskandar)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ELG)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan