EP Panduan Menuju Selatan menampilkan enam track yang mendalami berbagai tema, mulai dari isu sosial dan politik hingga pergulatan emosi personal. Rizki Januar (vokal/gitar), Melvern Hafiz (bass), dan Rafi Maulana (drum) menyebut karya ini sebagai "gambaran kemarahan yang rapuh dan berulang".
“Lewat EP ini, kami mencoba merangkum perjalanan kami sebagai individu dan apa yang kami lihat dari masyarakat,” ungkap Rizki Januar, vokalis sekaligus gitaris Teriak Dari Selatan, dalam siaran pers yang diterima Medcom.id.
Proses penggarapan EP ini memakan waktu hingga dua tahun, menghadapi berbagai kendala seperti pergantian personel, kesibukan masing-masing anggota, serta jarak kota yang memisahkan mereka.
Namun, berkat tekad yang kuat, mereka berhasil merampungkan proyek perdana ini. Menariknya, beberapa track dalam EP tersebut direkam di kos-kosan, menambah nuansa raw dan intim yang semakin memperkuat karakter musik mereka.
| baca juga: |
"Ketika di tengah proses, komunikasi dengan Agi, gitaris kami sebelumnya, mulai renggang karena kesibukan pribadi. Tapi kami kembali lagi pada niat awal untuk menyelesaikan EP ini, bahkan beberapa trek kami rekam di kos-kosan,” kenang Rizki.
Dinamika Musik di Sukabumi
Kota Sukabumi memang memiliki kekhasan tersendiri dalam ekosistem musiknya, di mana musisi saling mendukung dan berkembang secara kolektif.
Teriak Dari Selatan sendiri lahir berkat pengaruh kuat dari para senior musisi lokal yang sebelumnya telah membangun skena musik di kota ini.
Menurut Rizki, band ini mulai berkarya ketika mendapat dorongan dari senior-senior mereka yang terus berinovasi dan mencetak band-band baru untuk regenerasi musik di Sukabumi.
"Kami mulai berkarya saat senior kami mencetak band-band emerging untuk regenerasi. Itu sangat sinkron dengan niat kami merintis karya. Pergerakan yang dibangun senior-senior di Sukabumi sangat mendukung Teriak Dari Selatan untuk promosi karya dan panggungan,” jelas Rizki.
Teriak Dari Selatan merasa tantangan terbesar mereka saat ini adalah menjaga nama baik Sukabumi, kota yang telah menjadi tempat lahir dan merawat perjalanan karier mereka.
Visual dan Kolaborasi
Teriak Dari Selatan juga memberikan sentuhan personal pada visualisasi mini album mereka. Untuk artwork EP, mereka memilih seniman visual Sukabumi, Borninline, yang menggabungkan teknik manual dan digital. Pendekatan ini dipilih karena Borninline telah mengenal band dan kisah di balik setiap lagu dalam mini album mereka.
Tak kalah penting, kolaborasi dengan Crowded Records juga dianggap sebagai pilar utama dalam perjalanan musik band ini.
"Crowded Records dan komunitas lainnya di Sukabumi, seperti Sap1ens Record, Roomofour, dan Sukabumi Eundeur, adalah empat pilar yang selalu mendukung kami. Mereka memastikan kami tetap bisa berkarya dan berani tampil,” ujar Rizki.
Sebagai penutup, Teriak dari Selatan pun berharap mini album perdana ini dapat menjadi bahan renungan bagi para pendengar, dengan makna yang bebas mereka simpulkan.
"Harapan kami, pendengar bisa menjadikan EP ini sebagai bahan renungan yang bebas mereka simpulkan. Kami hanya ingin mengantarkan realitas pada orang-orang yang suntuk,” tutup Rizki.
Bagi sobat Medcom yang penasaran dengan debut EP Teriak Dari Selatan, mini album Panduan Menuju Selatan kini sudah bisa dinikmati di berbagai platform musik digital.
Sebagai bagian dari peluncuran EP ini, Teriak dari Selatan juga merilisnya dalam format kaset fisik serta merchandise t-shirt. Kalian bisa mendapatkannya langsung melalui Instagram @teriakdariselatan dan @crowded.records.
(Basuki Rachmat)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
