Langit musik menawarkan unduh per lagu, streaming sekaligus RBT.
Langit musik menawarkan unduh per lagu, streaming sekaligus RBT.

Liputan Khusus

Langit Musik, Pemain Lokal yang tak Bisa Diremehkan

Agustinus Shindu Alpito • 27 Februari 2015 22:54
medcom.id, Jakarta: Di tengah gempuran layanan streaming dari luar negeri yang mulai menginvasi pasar Indonesia, Langit Musik tetap berdiri, bahkan semakin percaya diri untuk memperbesar diri. Langit Musik merupakan bentuk layanan musik digital yang digagas Telkomsel untuk menjalin kedekatan personal dengan konsumennya.
 
Seolah menabur di ladang sendiri, Langit Musik tumbuh dari tahun ke tahun dengan angka menggembirakan. Langit Musik yang telah berdiri sejak 2008 mulai serius menggarap lini bisnis di layanan unduh dan streaming musik di 2011 dengan menggandeng Melon sebagai agregator untuk mengeksekusi gagasan-gagasan Langit Musik yang menjadi perpanjangan tangan Telkomsel.
 
Tengku Ferdi Febrian, General Manager Digital Musik Telkomsel menceritakan, Telkomsel memutuskan menggarap bisnis musik digital dengan PT Melon. Mereka menggandeng Melon menjadi agragator, sebagai jembatan ke konsumen.

Meski Langit Musik memiliki citra kuat sebagai layanan streaming yang kuat di konten musik dalam negeri, hal itu tidak lantas membuat mereka menjauhi gempuran musik-musik internasional. Melalui Melon, Langit Musik telah melakukan penjajakan dengan berbagai label internasional untuk memperkaya katalog lagu mereka.
 
“Pada 2013 katalog lagu sejumlah 1 juta, 2014 awal itu bertambah jadi 1,5 juta dan 2014 akhir itu 2 juta. Itu lagu lokal dan internasional,” kata pria yang akrab disapa Ferdi itu.
 
Langit Musik bisa dikatakan sebagai layanan streaming musik yang eksklusif ditujukan untuk pelanggan Telkomsel. Sebagai operator dengan basis pelanggan sekitar 140 juta, Telkomsel menjadikan Langit Musik sebagai satu rantai ekosistem guna memberikan fasilitas hiburan yang terintegrasi dengan nomor telepon.
 
Jika dibandingkan dengan katalog lagu milik layanan streaming musik milik perusahaan yang telah melakukan ekspansi skala global, seperti Spotify, Deezer, Guvera, atau Rdio, akan ada perbedaan yang jauh. Perusahaan penyedia layanan streaming musik skala global setidaknya telah memiliki katalog lagu di atas 10 juta. Rdio bahkan mengklaim telah memiliki 30 juta lagu dalam basis sistem mereka.
 
Tapi, Langit Musik tidak gentar. Bermain di ranah pelanggan Telkomsel saja mereka telah mampu meraup untung. Padahal, pelanggan Langit Musik masih tergolong sangat kecil, hanya 100 ribu.
 
Dengan pola penggunaan 95 persen streaming dan 5 persen mengunduh musik, Langit Musik menargetkan angka itu akan naik menjadi 500 ribu pengguna di 2015.
 
Sebagai catatan pembanding, Guvera yang hadir di Indonesia pada Februari 2014 telah mampu mengklaim memiliki 700 ribu pengguna di Indonesia sampai bulan Desember 2014. Namun, sebagian besar masih pengguna gratisan. Apakah mereka mau bayar?
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan