Pameran arsip bertajuk Dari Ngak Ngik Ngok ke Dheg Dheg Plas digelar mulai 16 September hingga 15 Oktober 2023. Selanjutnya kongres bertajuk Konferensi Ria: Arsip Nusantara, akan digelar pada Sabtu 14 Oktober 2023. Program diskusi musik bertajuk Bisik-Bisik Musik akan digelar pada 14 & 15 Oktober 2023, dan festival musik Irama Berdendang digelar pada 14 & 15 Oktober 2023.
Selain empat program di atas, terdapat juga pemutaran film hasil kerja sama dengan Kineforum. Film-film yang diputar merupakan film dari era 1960-an. Pemutaran film digelar tanggal 17, 23, 30 September, dan 7 Oktober 2023, pukul 15:30, dan 14 & 15 Oktober 2023 pukul 12:30 dan 15:30, di Ruang Audio Visual, Museum Kebangkitan Nasional. Enam judul film yang akan diputar adalah Amor & Humor (1961, sutradara Usmar Ismail), Liburan Seniman (1965, sutradara Usmar Ismail), Di Balik Tjahaja Gemerlapan (1967, sutradara Misbach Yusa Biran), Bintang Ketjil (1963, sutradara Wim Umboh & Misbach Yusa Biran), Cheque AA (1966, sutradara Alam Surawidjaja), dan Big Village (1969, sutradara Usmar Ismail).

Sedangkan untuk program Bisik-Bisik Musik, terdapat sembilan topik dalam dua hari penyelenggaraan. Topik-topik yang dipilih merupakan isu-isu yang berseliweran terkait industri musik Indonesia.
"Semua ide dari acara ini diangkat dari apa yang terjadi selama 10 tahun kami berdiri, Misal topik-topik dalam Bisik-Bisik Musik itu diambil dari wacana internal kami dan rasanya perlu membawa wacana itu ke publik," ujar Gerry Apriyan, Program Manager Irama Nusantara.
Beberapa pengisi Irama Berdendang antara lain adalah Diskoria yang akan membawakan lagu-lagu Disko Klasik Indonesia, Nonaria membawakan lagu-lagu dari album Sampul Surat Nonaria: Sebuah Persembahan untuk Ismail Marzuki, Bangkutaman memainkan Seleksi Pop '70-an Indonesia, Kurosuke membawakan lagu-lagu Pop Kreatif Indonesia, The Panturas yang akan mempersembahkan pertunjukan penghormatan kepada Eka Sapta, dan Kenang-Kenangan Roekiah oleh Louise Monique & Galabby Thahira.
Selain itu, terdapat juga seleksi musik oleh para DJ atau selector seperti Dangerdope, Udasjam, Midnight Runners, Dua Sejoli, dan Alunan Nusantara.
Dalam jumpa pers di Museum Kebangkitan Nasional, Rabu, 30 Agustus 2023, Ahmad Mahendra selaku Direktur Perfilman, Musik, dan Media dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud), memuji dan mendukung langkah inisiatif Irama Nusantara untuk mengarsipkan musik populer Indonesia.
"Pemerintah selama ini banyak dosa (terkait kelalaian dalam pengarsipan) harus diakui, kita terima kasih pada Irama Nusantara. Pemerintah berterima kasih."
"Kami beruntung dari titik tolak itu kami paham ekosistem musik, arsip. intinya kami banyak belajar dari irama nusantara. Kearsipan kita ke depan sebagai informasi atau pustaka budaya. kami ingin berjejaring, melestarikan, menyelamatkan, mewariskan," kata Mahendra.
Untuk menghadiri seluruh rangkaian program Rangkaian Irama, pengunjung tidak perlu membeli tiket selain tiket masuk Museum Kebangkitan Nasional sebesar Rp2 ribu.
Tentang Irama Nusantara
Sekilas tentang perjalanan Irama Nusantara, selama satu dekade ini mereka telah mengarsipkan 7.870 rilisan (tercatat hingga 17 Agustus 2023), mulai dari musik Indonesia era 1920-an hingga 2000-an. Secara konsisten Irama Nusantara melakukan digitalisasi rilisan musik Indonesia dari format shellac, piringan hitam atau vinyl, hingga kaset. Pengarsipan ini memungkinkan publik menelusuri kembali jejak musik Indonesia, sekaligus menjaga sejarah panjang dari apa yang pernah ada dalam industri musik kita. Sebanyak 5.292 rilisan atau sejumlah 48.434 lagu dapat diakses publik melalui situs iramanusantara.org.Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id