The Atlas Underground Fire digarap dengan melibatkan sejumlah nama top dunia, antara lain Bruce Springsteen, Eddie Vedder, Chris Stapleton, Mike Posner, dan Damian Marley. Album ini akan memperdengarkan bagaimana Morello "berselancar" di atas genre rock, alternatif, bahkan elektronik.
Sebagai single pembuka menuju album baru, Morello melepas single klasik rock sepanjang masa "Highway to Hell" milik AC/DC, yang dikerjakan bersana Bruce Springsteen, dan Eddie Vedder.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Versi 'Highway to Hell' kami adalah sebuah penghormatan untuk AC/DC, tapi Bruce Springsteen dan Eddie Vedder membawa lagu legendaris ini ke masa depan. Lagu rock n' roll terbaik sepanjang masa dinyanyikan oleh dua penyanyi rock n' roll terbaik sepanjang masa. Dan saya memberikan solo gitar (pada lagu itu). Terima kasih dan selamat malam," kata Morello dalam keterangan pers.
Sebagai salah satu gitaris paling penting dalam sejarah musik rock, Morello yang turut mendirikan Rage Against The Machine, Prophets of Rage, dan Audioslave, telah berkolaborasi dengan sejumlah musisi terbesar dalam sejarah musik dunia, dari Wu Tang Clan sampai Johnny Cash.
Album baru ini dikerjakan Morello dalam masa pandemi, yang disebut Morello membawa pengalaman sonik baru dalam membuat karya. Morello bahkan melakukan eksplorasi yang mungkin belum pernah dia lakukan sebelumnya, merekam bagian gitar album ini hanya dengan ponsel. Album ini memperdengarkan bagaimana Morello mengawinkan kreativitas dan kemampuannya bermusik yang keseluruhan bagiannya direkam di rumahnya di Los Angeles, kecuali bagian-bagian yang melibatkan artis lain.
"Selama lockdown, saya tidak punya akses ke teknisi rekam, sehingga saya merekam semua bagian gitar di memo suara pada ponsel saya."
"Ini seperti ide yang keterlaluan, tetapi ini justru mengarah pada kebebasan kreativitas di mana saya enggak perlu berpikir berlebihan untuk bagian gitar dan hanya mengandalkan insting saya," lanjut Morello.
Seperti kita ketahui Morello punya perhatian yang besar pada isu-isu terkait keadilan sosial. Namun pada proyek kali ini, ditambah situasi pandemi, dirinya justru menemukan bentuk kreativitas baru.
"Album ini adalah sebuah sampan dalam masa yang sulit, yang memungkinkan saya untuk menemukan cara baru untuk menciptakan jaringan artistik global yang membantu saya bertransformasi dari ketakutan dan rasa cemas ke ekspresi musik dan kolaborasi," jelas Morello.