Parodi lagu yang viral di TikTok itu mengubah bagian reff "Karena Kamu Cuma Satu" menjadi, "Denganmu aku tak puasa, denganmu aku banyak dosa. Akankah kita terus begini? Sampai Nanti bertemu di neraka."
David Bayu selaku vokalis Naif sempat menulis di Twitter atas keberatannya lagu itu diubah liriknya.
"Saya ga suka lagu 'Karena Kamu Cuma Satu' ciptaan Emil Hussein diganti-ganti liriknya," kicau David dengan akun Twitter @davidbayu.
Saya ga suka lagu karena kamu cuma satu ciptaan Emil Hussein diganti2 liriknya
— david bayu (@davidbayu) May 1, 2021
Hal senada juga diungkapkan langsung oleh sang penulis lagu, Emil Hussein. Dalam wawancara program pengarsipan musik Shindu's Scoop, Emil mengatakan lagu "Karena Kamu Cuma Satu" cukup "sakral" baginya. Emil menulis lagu itu dengan penuh rasa empati kepada anak-anak yang mengalami autisme.
"'Karena Kamu Cuma Satu' itu lagu lama yang gue re-write. Itu lagu lama yang ada di bank lagu waktu mau rilis (album) Televisi. Nah, 'Karena Kamu Cuma Satu' itu mau dirilis di album Planet Cinta, gue re-write karena gue lupa dan datanya sudah corrupt."
"Karena kamu cuma satu itu trigger-nya pertanyaan di diri gue, anak autis itu sadar enggak ya kalau dia disayangi, dirawat. Jadi, pernah ada satu waktu di sekolah anak gue waktu di parkiran, itu gue habis drop anak gue terus gue main handphone di parkiran sambil menunggu jalan lengang."
"Terus datang satu mobil di depan gue dan berhenti agak lama. Gue pikir ini sama seperti murid-murid yang lain, harus dibujuk dulu. Ibunya turun, mengelilingi mobil dan membujuk anaknya dari luar. Tiba-tiba ada tangan kecil keluar dari jendela (memukul) kena ibunya dan ibunya kesakitan, itu kencang. mata ibunya digebok. Di pikiran gue, mungkin ini anak special need."
Perhatian Emil beralih dari ponsel kepada peristiwa di hadapannya itu. Pikirannya melayang. Dia membayangkan bagaimana kasih seorang ibu pada anaknya, lepas dari apa yang terjadi pada si anak. Emil juga membayangkan bagaimana pikiran si anak, apakah si anak menyadari bahwa orang tuanya begitu mencintai dia?
"Si ibu itu gue lihat dengan sabarnya, mungkin setiap hari ibu itu mengalami itu. Yang gue pikirkan si anak, dia tahu enggak ya si ibunya setiap hari seperti itu. Dari situ (lahir) kalimat 'karena kamu cuma satu'. Biar bagaimanapun, lo spesial. Janganlah kau berpaling dariku karena kamu cuma satu. Karena si anak enggak fokus sama sekitarnya. Karena kita penginnya, 'lo lihat gue dong, karena gue ibu lo, bokap lo,'" jelas Emil.
Emil memutuskan hengkang dari Naif pada September 2020. Keputusan ini lantas membuat band berusia 25 tahun itu bubar. Para personel Naif bersepakat jika salah satu keluar atau meninggal dunia, maka mereka tidak akan melanjutkan kiprah band itu.
Emil merupakan penulis beberapa lagu-lagu hit Naif. Salah satu lagunya bahkan dijadikan judul album Naif, yaitu Televisi. Beberapa karya lain Emil bersama Naif antara lain "Gula Gula", "Nyali", "Voor Moeder", dan "Air dan Api".
Simak wawancara eksklusif Emil Hussein dalam program pengarsipan musik Shindu's Scoop di bawah ini:
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id