"Terkadang, orang-orang menganggap bahwa perubahan jika seseorang sudah berubah atau ketika seseorang sudah move on ke tahap selanjutnya dalam hidup, adalah hal yang buruk. Di trek ini saya ingin bercerita tentang sisi positif dari perubahan," tuturnya dalam rilis yang diterima Medcom.id.
"Berubah menjadi orang lain dalam artian berevolusi ke level baru dalam hidup masing-masing dan menemukan versi diri sendiri yang lebih baik—itu adalah hal yang bagus," tambahnya.
Nayaka tak sendirian dalam penyampaian pesan tentang perubahan ini. Ia turut menggandeng dua talenta hip-hop dari negara tetangga, yakni SonaOne dari Malaysia dan YHB Sleepsalot asal Singapura. Cerita kolaborasi ketiganya pun terbilang menarik.
"Awalnya, Sona mengirim beat yang kemudian saya isi dengan hook dan satu verse. Rupanya, Sona juga mengirim beat yang sama kepada YHB, dan YHB pun hanya mengisinya dengan satu verse. Sona lalu terpikir untuk menggabungkan semuanya," jelasnya.
Ia menekankan bahwa kolaborasi lintas negara yang mereka lakukan sangat organik dan tanpa tekanan sama sekali. Di sisi lain, meskipun berkolaborasi dengan dua penyanyi luar negeri, Nayaka menggunakan banyak Bahasa Indonesia.
"Dulu saya lebih banyak bermusik dalam bahasa Inggris, tetapi kali ini saya tetap dengan beat trap/hip-hop mencoba memperbanyak Bahasa Indonesia," katanya.
Ariel Nayaka mulai mengemuka di industri musik rap dan hip-hop melalui album Curriculum Vitae yang dirilis pada 2016. Pada tahun 2018, albumnya yang berjudul Cadence Blue masuk nominasi Album of The Year dalam ajang Indonesia Music Awards 2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id