Slyvia Saartje (Foto: Antara/Teresia May)
Slyvia Saartje (Foto: Antara/Teresia May)

Special Topic

Sylvia Saartje, Lady Rocker Pertama Indonesia

Agustinus Shindu Alpito • 12 Mei 2016 13:53
medcom.id, Jakarta: Para perempuan pelantun lagu rock memang memiliki daya pikat tersendiri. Pada saat ini kita mengenal nama Tantri “Kotak” dan Kikan sebagai lady rocker terbaik di panggung musik Indonesia. Namun, tradisi perempuan pengusung rock di Indonesia sudah lahir sejak beberapa dekade silam.
 
Nama Slyvia Saartje, perempuan kelahiran Arnhem, Belanda, pada tahun 1957, saat ini terdengar asing. Tak mudah memang menebas zaman demi zaman bagi pelaku seni hiburan. Tetapi apa yang sempat ditorehkan Sylvia di kancah musik dalam negeri patut dihargai.
 
Sylvia menyandang label lady rocker pertama Indonesia. Dia dianggap sebagai pembuka jalan para penyanyi rock perempuan yang sangat populer di dunia musik era 1980-an dan 1990-an awal.

"Pada waktu itu penyanyi rock wanita hanya jadi tambalan, belum jadi kekuatan atau bintang utama di konser musik di lapangan terbuka. Mereka baru sebagai special guest," jelas Log Zhelebour, produser yang memiliki pengaruh besar dalam perkembangan musik rock di Indonesia.
 
Meski pada era itu tidak lazim bagi perempuan Indonesia berpenampilan serba hitam dan terkesan urakan, nyatanya Sylvia tetap percaya diri terjun ke dunia musik rock. Bukan tanpa bekal dan semata gaya, Sylvia memang memiliki kemampuan vokal yang luar biasa.
 
"Sebutan lady rock pertama bukan datang dari aku. tapi dari media. Awalnya pengin jadi penyanyi yang beda, dari segi kostum, penampilan rambut, yang enggak umum. Pada zaman segitu era 70-an itu tabu perempuan berpenampilan seperti aku, dan orang tua aku support,” tukas Sylvia dalam wawancara dengan Metro TV.
 
Pada awal kariernya, Sylvia yang masih belia kerap membawakan lagu Led Zeppelin dan Pink Floyd. Berbekal popularitas yang kian menanjak dan karakter vokal yang khas, adalah kesalahan bagi Sylvia jika tidak menelurkan album dan membawakan lagu-lagu sendiri.
 
“Tahun segitu kalau belum punya album belum bisa disebut penyanyi. (Saya) Ditolong Ian Antono, terus-menerus sampai sembilan album,” katanya.
 
Popularitas Sylvia hingga menarik minat redaksi majalah musik terkemuka kala itu, Aktuil, untuk mengulas profilnya. Kekuatan media pada masa itu turut memoles karier Sylvia lebih bersinar lagi.
 
“Suara dia (Sylvia) tinggi, kemudian jangkauan nada bagus, artikulasi bagus, itulah lady rocker Indonesia pertama,” ungkap pengamat musik Bens Leo.
 
Daya pikat perempuan yang garang di atas panggung tidak bisa digantikan dengan sosok-sosok lain.  Tren lady rocker di dunia musik saat ini tak se-populer dulu, tapi regenerasi tetap berjalan meski pelan.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ELG)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan