Penamaan album diambil dari persimpangan jalan yang dilalui Sting setiap hari dalam perjalanan menuju ke studio rekaman di New York City.
Hebatnya, penyanyi berusia 64 tahun itu hanya butuh waktu empat bulan untuk menuntaskan sesi rekaman.
"David Bowie pergi (meninggal) lebih dahulu. Kemudian, disusul Lemmy, dan teman saya Alan Rickman, lalu Prince. Itu saat yang aneh bagi saya, karena saya pikir orang-orang itu abadi, tetapi tiba-tiba mereka meninggal,” kata Sting, seperti dilansir NME.
“Ini menginspirasi saya bahwa sukses besar itu seperti sebuah cahaya terang. Cahaya yang terang juga menciptakan bayangan yang gelap. Kebijaksanaan hanya datang ketika Anda bisa memaknai keduanya. Saya mulai berfilosofi," ucap Sting.
Sting terakhir kali merilis album solo pada 2013, berjudul The Last Ship. Sebelum merintis karier solo, pria kelahiran Inggris itu dikenal sebagai personel grup musik The Police.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News