Panggung Jack U di DWP 2015. (Foto:MTVN/A. Shindu)
Panggung Jack U di DWP 2015. (Foto:MTVN/A. Shindu)

Djakarta Warehouse Project, Simpul Pesta EDM di Asia Tenggara

Agustinus Shindu Alpito • 12 Desember 2015 10:56
medcom.id, Jakarta: Perlahan tapi pasti, Djakarta Warehouse Project (DWP) menjadi festival Electronic Dance Music (EDM) terbesar di Asia Tenggara. Dalam penyelenggaraan DWP 2015, festival besutan promotor Ismaya Live itu mendatangkan nyaris semua nama besar musisi elektronika.
 
Sejumlah nama itu antara lain, Jack U (duo Skrillex dan Diplo), Major Lazer, Armin Van Buuren, Tiesto, DJ Snake, Axwell A Ingrosso, dan Kaskade.
 
Mengusung nama musisi papan atas dengan tata produksi yang mumpuni, DWP menjadi magnet tersendiri bagi penggila pesta dari penjuru Asia, khususnya Asia Tenggara.

Dari pengamatan Metrotvnews.com di hari pertama penyelenggaraan, 11 Desember, kawasan JIExpo Kemayoran yang jadi lokasi diselenggarakannya DWP 2015 tampak seperti lautan manusia. Bahkan, lewat tengah malam, untuk berjalan mengelilingi lokasi acara pun susah karena banyaknya penonton.
 
Saat Jack U tampil, sekitar pukul 23.30 WIB, area terbuka JIExpo Kemayoran bahkan penuh dengan penonton. Hal serupa juga terjadi di panggung Major Lazer dan Armin Van Buuren yang menjadi penutup pesta hari pertama. Meski Major Lazer dan Armin Van Buuren baru tampil jelang pukul 03.00 WIB, antusias penonton tak juga surut.
 
Hal menarik selain membludaknya penonton adalah keragaman penonton yang datang. Seperti pentas-pentas musik skala internasional, lazim hadir penonton yang membawa bendera negaranya.
 
Metrotvnews.com melihat bendera-bendera dari kawasan Asia Tenggara cukup mewakili untuk disebut dominan. Mulai dari bendera Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina.
 
Bendera Australia, Korea Selatan, dan Jepang sesekali nampak di tengah keramaian saat para penampil memberi komando untuk mengibarkan bendera.
 
R3HAB adalah salah satu musisi yang melakukan absen bendera. Kemudian disusul Jack U yang melakukan hal sama.
 
“Tunjukkan benderamu, karena itu merepresntasikan dari mana kalian berasal,” teriak Jack U.
 
Setelah pentas Future Music Festival Asia di Malaysia yang rutin menghadirkan musisi-musisi elektronika internasional absen pada tahun ini. Bisa dibilang DWP adalah alternatif paling logis bagi penggemar EDM di kawasan Asia Tenggara. Terlebih, apa yang ditawarkan DWP adalah sesuatu yang benar-benar memanjakan penggila pesta. 
 
Ke depan, bukan tidak mungkin DWP semakin menggurita dan menjadi rujukan tepat bukan hanya bagi orang-orang Asia Tenggara, tetapi juga penggemar musik di Asia atau bahkan benua lain.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LOV)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan