"Toxic" hadir sebagai seruan lantang untuk menyuarakan hak asasi, sekaligus menyentuh hati pendengar melalui kisah yang penuh emosi dan refleksi mendalam.
Melalui lagu ini, Wizzow dan Ebby menyoroti bahwa kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) tidak hanya menimpa wanita, tetapi juga bisa dialami oleh pria.
"Cinta yang seharusnya membawa kebahagiaan, kini berubah jadi impian yang disia-siakan," ungkap Wizzow dari siaran pers yang diterima Medcom.id.
baca juga: Lagu 20 (Rap Game), Sindiran Keras Wizzow dan Swerte untuk Young Lex |
Dengan lirik yang menggugah, "Toxic" menggambarkan realitas pahit yang dialami oleh banyak orang—kata-kata tajam yang melukai hati hingga kekerasan fisik yang meninggalkan bekas mendalam.
"Haruskah bertahan bila menyakitkan? Melalui melodi yang menyentuh, lagu ini menyoroti masalah yang sering ditutupi, serta dampak dari sebuah hubungan yang tidak harnomis. 'Berapa lama kenyataan harus ditutupi?' Tak ada ketentraman, hanya drama yang disuguhi," terang Ebby.
Lagu ini juga menyoroti pentingnya memberikan dukungan dan doa kepada para korban, daripada sekadar menuding atau mengutuk. "Toxic" mengusung pesan mendalam tentang pentingnya pengakuan dan penghargaan dalam setiap hubungan, serta dorongan untuk berani keluar dari lingkaran kekerasan dan penyiksaan.
Wizzow dan Ebby pun berharap lewat lagu ini mereka dapat menginspirasi para pendengar untuk berbicara dan membuka dialog tentang KDRT, serta mendukung mereka yang membutuhkan keberanian untuk melangkah maju.
Bagi sobat Medcom yang ingin mendengarkan lagu "Toxic" dari rapper Wizzow dan Ebby, lagu ini sudah tersedia di berbagai platform musik digital.
(Basuki Rachmat)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News