Trie Utami di Pementasan musik dan tari di orkestra Sound Of Borubudur (Foto: Antara/Anis Efizudin)
Trie Utami di Pementasan musik dan tari di orkestra Sound Of Borubudur (Foto: Antara/Anis Efizudin)

Candi Borobudur Tak Hanya Pusat Keagamaan dan Hiburan

Sunnaholomi Halakrispen • 17 Agustus 2021 16:00
Jakarta: Candi Borobudur dikenal sebagai pusat keagamaan bagi umat Buddha serta sebagai pusat budaya dan hiburan. Selain itu, Borobudur juga bukti sejarah bahwa musik telah lama menjadi bagian dari masyarakat Indonesia.
 
Hal ini dinyatakan oleh musisi Trie Utami yang telah dan masih melakukan penelitian terkait Borobudur sebagai pusat musik dunia. Ia melakukan riset bersama sejumlah musisi, arkeolog, dan sejarahwan.
 
"Kita tidak hanya berangkat dari relief, tapi kita juga membongkar narasi-narasi yang ada di prasasti yang sezaman dengannya. Dan pada saat itu, prasasti abad 8 dan 10 ada rekam jejak tentang seniman, musisi," tutur Trie Utami dalam Shindu's Scoop Medcom.id.

Di Borobudur, terdapat prasasti yang menggambarkan bahwa musisi adalah profesi yang eksis di tengah kehidupan masyarakat. Sekitar abad ke-8, musisi sendiri telah dibagi menjadi beberapa kategori.
 
"Ada musisi istana, ada yang disebut musisi jalanan, musisi untuk hiburan, ada musisi yang bermain untuk ritual. Musisi itu ada yang dibayar oleh negara, ada yang membayar pajak.
 
Ia menekankan, masyarakat harus meyakini Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang maju. Bahkan, bisa disebut sebagai masyarakat dengan tatanan hidup yang cukup modern.
 
Sebab, musik telah lama ada di tengah masyarakat dengan bukti pahatan alat musik di Borobudur. Bahkan, musik menempati posisi strategis di Nusantara.
 
"Tidak hanya sebagai hiburan, tetapi juga mengambil peran dalam politik, musik juga mengambil peran dalam ritual-ritual," papar Trie Utami.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ELG)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan