Small World Music sendiri merupakan ajang expo musik berbasis di Toronto, Kanada, yang mempertemukan semua pihak terkait musik dalam satu acara. Sehingga dalam ajang itu para musisi dan pebisnis musik memiliki kesempatan untuk melebarkan pasar mereka di industri.
Umair dalam presentasinya menggaris bawahi beberapa hal penting bagi mereka yang ingin terjun secara profesional sebagai musisi atau pebisnis musik.
"Yang pertama ingin saya katakan, enggak perlu mengubah musik kalian. Jangan ubah musik kalian demi diterima di luar negeri. Jadi diri sendiri dan jadi orisinal. Kalian enggak perlu menggembirakan semua orang," kata Umair.
Kunci utama menurut Umair untuk memembus industri musik adalah berjejaring dan memiliki hubungan baik dengan para stakeholder. Dari satu hubungan baik itu, besar kemungkinan akan membuka kesempatan yang lebih besar.
"Fokus pada relationship. Semisal ada satu festival direktur yang punya kedalaman relasi dengan kalian, itu akan membuka kesempatan pada festival direktur yang lain karena mereka berjejaring," jelas Umair.
Cara untuk mendapatkan relasi itu bisa dilakukan dengan bermacam cara, seperti rutin menghadiri festival musik, konser, berkenalan dengan promotor dan stakeholder industri musik dalam berbagai kesempatan atau ajang expo musik.
Umair juga menjelaskan setiap benua memiliki karakteristik dan cara tersendiri dalam menjalankan industri musik mereka. Sehingga, penting bagi musisi untuk memahami ekosistem pasar yang mereka tuju.
Menambahkan hal itu, Christine Semba dari Worldwide Music Expo yang berbasis di Eropa menjelaskan bahwa ekosistem industri musik di Eropa berbeda dari Amerika dan Asia.
"Di Eropa kami punya booking agent yang banyak, entah booking agent itu bekerja untuk satu negara atau beberapa negara lain. Booking agent di Eropa bisa mengambil peranan lebih penting," tukas Christine.
Booking agent menjalankan fungsi yang terbilang memudahkan musisi dalam menembus pasar. Para booking agent secara aktif bekerja untuk mencari panggung bagi musisi yang bekerja sama dengan mereka. Namun, sistem seperti ini tidak umum di kawasan Asia dan Amerika.
Di Amerika, direktur festival musik punya peranan besar dalam membantu musisi untuk mendapatkan eksposur. Sedangkan di Asia, para penyelenggara acara atau promotor biasanya dapat berhubungan langsung dengan musisi tanpa melalui booking agent.
Membuat Media Kit
Langkah yang tak kalah penting menurut Umair adalah membuat paket yang berisi biografi, media kit, dan informasi penting terkait band.
Umair tak jarang menemukan musisi yang abai akan hal ini, akibatnya mereka akan tersisih dengan sendirinya semisal mendaftar sebuah festival.
"Jangan lupa membuat biografi yang menyebutkan siapa kalian. Tapi bukan CV, bukan cuma data. Biografi itu dibuat dalam beberapa versi, yang pendek, juga panjang, ditulis dengan menarik. Biografi itu penting untuk ditampilkan di laman pengisi festival, media, dan lain-lain. Jika ada teman dari festival lain meminta rekomendasi musisi, kami juga bisa mengirimkan (media kit) itu," jelas Umair.
Lebih rinci Umair menjelaskan bahwa media kit bukan hanya berisi biografi, tetapi juga foto profil dengan resolusi tinggi dalam format horizontal dan vertikal, juga riders atau kebutuhan standar musisi untuk tampil. Penamaan file foto juga harus disesuaikan dengan nama musisi dan kredit fotografer, agar memudahkan mereka yang mengakses.
Indonesia Music Expo 2022 digelar pada 24-27 Maret 2020 di Puri Lukisan Ubud. Ajang tahunan ini mempertemukan stakeholder industri musik dan para musisi berbasis budaya, dan juga menyuguhkan para musisi berbasis budaya atau etnik dari berbagai penjuru nusantara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News