Hal itu wajar terjadi, terutama dalam pembicaraan di kalangan penggemar, atau opini yang dibentuk oleh media. Namun, kurang adil rasanya jika membandingkan dua penyanyi tanpa melihat lebih dalam konteks musik dan konsep yang diusung.
Sebut saja Isyana Sarasvati, penyanyi pendatang baru yang kerap dibandingkan dengan Raisa. Padahal, keduanya jelas tak sama. Terlebih soal musik yang diusung.
Persamaan antara keduanya yang paling jelas hanyalah sama-sama penyanyi solo perempuan dan berparas cantik.
Isyana menanggapi dengan santai. Dia menganggapnya sebagai hal lumrah.
"Kalau ada yang membandingkan, itu sangat normal. Waktu aku di (musik) klasik sudah terjadi juga. Kritik itu normal di dunia entertainment dan non-entertainment," ucap Isyana saat ditemui di kawasan Sudirman, Jakarta, Rabu (25/11/2015).
Isyana memaklumi jika publik luas belum mengenalnya, sehingga dirinya kerap disebut serupa dengan penyanyi solo perempuan lain.
"Intinya, aku teguh sama pendirian. Awal-awal orang akan membandingkan karena orang masih awam dengan aku. Ketika mereka kenal aku, ada perbedaan sangat jauh dengan yang dibandingkan," tegasnya.
Di samping upaya dan sikap mebanding-bandingkan yang ditujukan terhadap Isyana pada masa awal karier, perempuan 22 tahun itu harus membuktikan dirinya pantas masuk dalam industri dengan segala kelebihan.
Lepas dari itu semua, Isyana tidak memaknai kehadirannya di industri untuk bersaing.
"Kalau soal persaingan, aku bingung, karena enggak pernah ada di pikiran. Setiap musisi, penyanyi, punya alasan dan karakter sendiri, keinginan sendiri. Kalau aku tanpa musik, aku mati. Aku introvert, aku verbalnya lemah banget. Aku merasa di musik totalitas. Kata-kata bisa aku tuangkan lewat melodi, sedih, dan senang," tutur Isyana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News